SUARA INDONESIA, SITUBONDO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdoer Rahem Situbondo terus berkiprah demi terus meningkatkan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Salah satunya adalah memperkuat layanan rujukan dengan melengkapi beberapa alat kesehatan.
Demi mewujudkan rencana tersebut, rumah sakit tentu membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga tahun 2024 ini pihak rumah sakit menganggarkan sebesar Rp 2,3 miliar yang anggarannya bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, dr. Hj. Roekmy Prabarini Ario mengatakan, anggaran DBHCHT tahun 2024 ini akan digunakan untuk melengkapi alat kesehatan (alkes) yang masih kurang, termasuk juga alat yang perlu peremajaan. Hal ini dilakukan guna menunjang penguatan layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Jadi anggaran DBHCHT sebesar Rp 2,3 miliar itu digunakan untuk pengadaan alat kesehatan, di antaranya infuse pump tiga unit, syringe pump dua unit, EEG (electro encephalo graph) satu unit, ECG (elektrokardiografi) dua unit, mesin anestesi satu unit, bed side cap lima unit, dan alat pasien monitor tiga unit," jelasnya, Selasa (28/5/2024).
Selain itu, kata Roekmy, juga digunakan untuk mengganti peralatan yang rusak, karena alkes tersebut usia dan pemakaiannya sudah lanjut, sehingga banyak yang rusak. Oleh karena itu, dengan adanya penambahan alat ini bisa dapat mendukung kamar operasi di RSUD dr. Abdoer Rahem.
"Tentu dengan adanya peralatan yang baru tersebut, minimal waktu tunggu untuk pasien dalam menjalani operasi di RSUD Abdoer Rahem tidak terlalu lama dan lebih efektif, serta lebih cepat. Untuk pembelian pasien monitor rencananya akan kami tempatkan di ruang ICU. Sebab alat yang ada sekarang ini masih belum cukup," bebernya.
Lebih lanjut, Roekmy menjelaskan, terkait fungsi EEG yaitu untuk mendeteksi sinyal listrik dari otak, guna mendiagnosis pasien dengan kejang. Alat tersebut nantinya akan ditempatkan di poliklinik saraf.
"Alat EEG ini untuk menggantikan alat EEG yang lama yang sudah rusak karena faktor usia dan pemakaian," sebutnya.
Untuk semua alkes yang akan dibeli ini, kata dia, masih dalam proses sistem pengadaan. "Jadi barangnya masih on proses. Barangnya masih belum datang," pungkasnya. (ADV)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi