SUARA INDONESIA, TUBAN - Sebanyak 451 mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah dilindungi program BPJS Ketenagakerjaan.
Mereka kini sedang melakukan pengabdian pada masyarakat di 29 desa dan 1 kelurahan yang tersebar di 20 Kecamatan se-Kabupaten Tuban, setelah dilepas Rektor Unirow Tuban Warli, Sabtu (20/7/2024).
Dalam pelepasan di halaman kampus mereka itu ditandai dengan penyerahan simbolis kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan oleh Rektor Unirow bersama Kepala BPJS Ketenagakerjaan Tuban Anita Riza Chaerani.
Hadir dalam acara pelepasan itu di antaranya Ketua PPLPPT PGRI Tuban, pengawas, jajaran pejabat struktural Unirow, dosen dan mitra dunia industri. KKN Unirow kali ini mengusung tema “Penguatan Indeks Pembangunan Manusia Berbasis Riset dan Pengelolaan Aset Desa Menuju Indonesia Emas”.
Riza mengatakan, seluruh mahasiswa Unirow yang mengikuti KKN tahun ini telah terlindungi program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) BPJS Ketenagakerjaan.
Perlindungan tersebut berlaku selama mereka KKN, termasuk saat berangkat maupun dalam perjalanan pulang KKN. Manfaatnya, jika dalam masa perlindungan itu ada yang mengalami musibah kecelakaan kerja, seluruh biaya pengobatan medis ditanggung penuh oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Jika kecelakaan kerja itu mengakibatkan mahasiswa peserta meninggal dunia, santunan untuk ahli warisnya 48 x upah yang dilaporkan atau kisaran Rp 48 juta, sedangkan bila meninggal dunia bukan akibat KKN santunannya Rp 42 juta.
Dengan adanya perlindungan jaminan sosial ini, mahasiswa KKN diyakini merasa tenang dan nyaman, sehingga diharapkan dapat bersungguh-sungguh dalam menjalankan pengabdian pada masyarakat.
Selain itu, dalam kesempatan itu Riza juga menyampaikan terimakasih pada Rektor Unirow yang telah mendaftarkan seluruh mahasiswa KKN ke BPJS Ketenagakerjaan. Ia berharap ini akan menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya.
Hal senada juga juga disampaikan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Bojonegoro Rd Edi Sasono. Edi mengapresiasi langkah Unirow Tuban dalam memberikan rasa aman pada mahasiswanya yang KKN.
"Semoga seluruh perguruan tinggi yang lain, khususnya di Tuban dan Bojonegoro, juga melakukan hal yang sama, mendaftarkan mahasiswa KKN ke BPJS Ketenagakerjaan," ucap Edi dari Bojonegoro.
Rektor Unirow Tuban Warli di acara pelepasan mahasiswa KKN mengatakan, didaftarkannya seluruh mahasiswa KKN ke BPJS Ketenagakerjaan ini sebagai wujud kepedulian dan tangung jawab lembaga terhadap keselamatan mereka.
Namun, meskipun seluruh peserta KKN telah dilindungi jaminan sosial ketenagakerjaan, Rektor pesan untuk tidak semena-mena dan tetap jaga diri. “Walaupun sudah diasuransikan, jangan semena-mena. Tetaplah waspada. Jangan sampek sesuatu yang tidak diinginkan terjadi," ucap Rektor.
Selain itu, Rektor juga berpesan pada mahasiswa untuk melakukan kegiatan KKN secara keseluruhan. Supaya bisa menjalankan KKN dengan sukses, lanjut Rektor, juga harus segera bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
"Cepatlah beradaptasi dengan lingkungan saudara di mana ditempatkan, karena ini akan jadi kunci sukses,” tegas Rektor.
Sementara itu, Ketua Panitia KKN sekaligus Kepala Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Hendra Suwardana menyampaikan, mahasiswa peserta KKN diharap selalu bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas serta menjaga diri dan nama baik institusi. "Laksanakan KKN dengan baik, jaga diri dan jaga institusi,” kata Hendra.
Menurutnya, KKN merupakan salah mata kuliah wajib yang harus ditempuh mahasiswa sebelum semester akhir. Mata kuliah ini juga sebagai wujud implementasi dari Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian pada masyarakat. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi