SUARA INDONESIA, BONTANG - Meski tak lagi menjabat sebagai anggota DPRD Kota Bontang, Kalimantan Timur, Abdul Malik menunjukkan bahwa dedikasinya untuk memperjuangkan aspirasi daerah pemilihannya (dapil) di Bontang Barat telah membuahkan hasil.
Baginya, pengabdiannya tidak berhenti meskipun kursi legislatif sudah tidak lagi didudukinya. Dengan penuh semangat, Malik terus mencari cara untuk memastikan bahwa aspirasi masyarakat yang ada di dalamnya tetap didengar dan diperjuangkan.
Langkah pertama yang diambil Abdul Malik adalah menjaga komunikasi yang intens dengan para anggota DPRD Kota Bontang yang terpilih pada periode ini. Ia menyebut dua nama penting dalam upayanya ini, yaitu Suharno dan Saeful Rizal.
Kedua anggota dewan tersebut mengakui Malik sebagai rekan-rekan sesama partai PKS yang dapat dipercaya untuk melanjutkan perjuangannya dalam memperjuangkan kepentingan Bontang Barat.
“Saya terus berkomunikasi dengan Suharno dan Saeful Rizal agar aspirasi masyarakat Bontang Barat tidak terabaikan,” ungkap ketua Fraksi PKS DPRD Kutim ini saat dihubungi Suaraindonesia.co.id, Senin (12/8/2024).
Menurutnya, komunikasi yang baik dan sinergi antara dirinya dengan para anggota dewan terpilih sangat penting untuk memastikan bahwa apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan masyarakat dapilnya dapat terakomodasi dengan baik.
Tak hanya itu, Malik juga memperluas jangkauannya dengan menjalin hubungan erat dengan anggota DPRD Provinsi Kaltim yang memiliki dapil di Bontang, Kutai Timur, dan Berau, yaitu Agusriansyah Ridwan. Langkah ini diambil Malik sebagai strategi untuk memastikan bahwa aspirasi masyarakat Bontang Barat dapat diperjuangkan tidak hanya di tingkat kota, tetapi juga di tingkat provinsi.
“Dengan adanya anggota DPRD provinsi yang berasal dari dapil kita, saya yakin perjuangan kita bisa lebih maksimal,” tambahnya.
Baginya, kolaborasi lintas tingkat pemerintahan ini menjadi kunci untuk mewujudkan berbagai program dan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Langkah-langkah yang diambil oleh Abdul Malik ini menunjukkan bahwa meskipun kebersamaan sebagai anggota dewan telah berakhir, semangat dan komitmennya untuk masyarakat Bontang Barat tetap menyala.
Ia membuktikan bahwa pengabdian tidak selalu dikaitkan dengan jabatan, melainkan lebih kepada ketulusan dan kesungguhan hati untuk terus memperjuangkan apa yang diyakininya sebagai kebaikan bersama.
Di tengah perubahan politik dan dinamika pemerintahan, sosok seperti Abdul Malik menjadi contoh bagaimana seorang mantan anggota dewan bisa tetap memberikan kontribusi nyata bagi daerahnya.
Dengan terus menjalin komunikasi dan berkolaborasi dengan para penerusnya, Malik memastikan bahwa aspirasi dan kepentingan masyarakat Bontang Barat tidak akan pernah terabaikan. (ADV)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi