SUARA INDONESIA

Perkembangan Tiket Kereta Api Dari Masa ke Masa, Mulai Jaman Belanda Hingga Saat Ini

Ambang Hari Laksono - 03 August 2022 | 14:08 - Dibaca 4.66k kali
Artikel Perkembangan Tiket Kereta Api Dari Masa ke Masa, Mulai Jaman Belanda Hingga Saat Ini
Tiket Kerreta api Dari Masa ke Masa (Foto : Istimewa)

SUARA INDONESIA - Tiket kereta api mengalami empat kali perubahan sejak zaman Belanda. Pengembangannya menyesuaikan dengan teknologi yang ada.

Bentuk tiket kereta api yang dikeluarkan untuk pertama kalinya sangat sederhana. Saat ini mungkin lebih seperti tiket masuk kawasan wisata atau tiket parkir.

“Pengembangan tiket merupakan bagian dari evolusi layanan kereta api, mulai dari bentuk tiket yang paling sederhana hingga penggunaan teknologi dan digitalisasi untuk memudahkan penumpang. Jangan berlama-lama, yuk simak Lokopedia minggu ini dengan tema: Tiket Kereta Api Dari Waktu ke Waktu," jelas akun resmi Kereta Api Indonesia di Instagram.

1. Tiket Edmondson

Tiket dalam KBBI dapat diartikan sebagai tiket kapal laut, pesawat terbang dan sebagainya. Tiket pertama Kereta Api Indonesia bernama Edmondson yang diterbitkan di Inggris pada tahun 1840.

Tiket kereta api ini ditemukan oleh Thomas Edmondson, yang saat itu menjabat sebagai kepala stasiun di Newcastle dan Carlisle. Lebih dari 50 tahun kemudian, tiket Edmondson ini baru diterapkan di Indonesia pada masa Hindia Belanda oleh NIS (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij) pada tahun 1897.

Rute pertama untuk tiket Edmondson adalah rute Semarang-Solo-Yogyakarta. Tiket ini terbuat dari karton berukuran 6x3 cm untuk menggantikan tiket tulisan tangan sebelumnya. Tiket jenis ini tetap digunakan setelah kereta api diambil alih oleh Republik Indonesia hingga terakhir dicetak pada tahun 2009.

2. Tiket KAI 2009-2016

Tiket KAI tahun 2009-2016 terbuat dari kertas berukuran 20x7 cm dan dicetak dengan printer dot matrix.

Tiket saat ini mengalami beberapa kali perubahan, dari yang awalnya tidak muncul nama penumpang, kemudian ditambahkan hologram di sisi kanan tiket.

Pada periode tiket ini, dikenal untuk mencetak tiket independen. Penumpang dapat langsung mencetak tiket kereta api di mesin setelah memasukkan kode booking atau kode pembayaran.

3. Tiket Boarding Pass

Jenis tiket boarding pass ini diperkenalkan pada tahun 2016 dan bahannya lebih tipis. Keuntungan dari jenis tiket ini adalah waktu cetak di konter check-in lebih singkat, kurang dari dua detik per tiket.

Boarding pass lebih cepat dicetak daripada tiket yang diterbitkan sebelumnya yang memakan waktu sekitar 10 detik per tiket. Antrian pencetakan tiket kereta api di mesin loket check-in juga bisa dikurangi.

Tiket boarding pass memiliki bentuk yang sederhana dan dicetak menggunakan printer thermal. Ada detail data penumpang dan kereta yang dipesan terdapat di tiket.

4. E-boarding Pass

E-boarding Pass merupakan tiket terbaru KAI yang menggunakan teknologi terkini. Ini adalah lompatan terbesar dalam mendigitalkan tiket kereta api yang mulai digunakan pada tahun 2017.

E-boarding Pass diterbitkan oleh aplikasi KAI Access mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta. Setelah e-boarding pass diterbitkan, penumpang dapat langsung melakukan proses boarding dengan memindai QR Code e-boarding pass dan menunjukkan kartu identitas kepada petugas untuk diverifikasi.

Penumpang juga dapat menambah tiket yang dibeli melalui mitra resmi KAI, untuk menambahkan e-boarding pass melalui KAI Access di menu 'Tambah Tiket'.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ambang Hari Laksono
Editor : Moh.Husnul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV