SUARA INDONESIA

Mantan Ajudan Gus Dur Ngatawi Al-Zastrouw Alami Peristiwa Mistik, Tatkala Ziarah ke Tebuireng, Ini Kisahnya

Haerul Anwar - 14 August 2022 | 14:08 - Dibaca 3.25k kali
Artikel Mantan Ajudan Gus Dur Ngatawi Al-Zastrouw Alami Peristiwa Mistik, Tatkala Ziarah ke Tebuireng, Ini Kisahnya
Mantan Ajudan Gus Dur Ngatawi Al-Zastrouw (Foto Istimewa)

SUARA INDONESIA - Ngatawi Al-Zastrouw mantan ajudan Gus Dur bercerita, tepatnya bulan April 2010, ia ziarah ke makam mantan Presiden Indonesia ke Empat di pondok pesantren Tebuireng Jombang-Jawa Timur setelah 100 hari wafatnya.

Mula-mula Al-Zastrouw duduk di makam Gus Dur. Lalu, membaca tawassul kepada kanjeng Nabi Muhammad dan dilanjutkan kirim Al Fatihah kepada Gus Dur.

“Tapi tiba tiba, perasaan saya mengatakan bahwa Gus Dur datang ke hadapan saya”, tandas Al-Zastrouw.

Kemudian dalam kisah yang diceritakan Al-Zastrouw, Gus Dur datang seraya berkata, “kamu itu loh.. trouw-trouw, ngapain kamu datang ke sini?”

“Aku itu, didoakan di mana saja bisa. Sudah, kamu pulang! Kamu nyapu jalan aja! Tugas kamu nyapu jalan”, perintah Gus Dur kepada Al-Zastrouw.

Setelah selesai membaca tahlil dan berdoa, Al-Zastrouw kebingungan tentang apa yang baru saja ia alami.

Sekaligus bingung dengan apa yang disampaikan Gus Dur. “Ini apa maksudnya? Gus Dur perintahnya nyapu jalan,” lirihnya.

Akhirnya, Al-Zastrouw pun segera pulang lewat darat setelah Gus Dur memintanya untuk segera pulang.

Di tengah perjalanan, ia memutuskan untuk mampir ke kediaman Mbah Lim, Klaten–Jawa Tengah.

Keputusan ia sowan ke Mbah Lim didasari atas rasa penasaran atas apa yang baru saja ia alami di makam Gus Dur.

Tanpa basa basi, Al-Zastrouw langsung bertanya ke Mbah Lim.

“Mbah Lim, saya tadi ziarah ke Gus Dur, saya sowan. Kok Gus Dur perintah saya suruh nyapu jalan. Ini maksudnya bagaimana ya?”

“Ya sudah, nanti saya yang tanya ke Gus Dur. Dia bilang gitu, maksudnya apa? Udah kamu pulang aja! Nanti Gus Dur akan ngasih tahu kok maksudnya apa.” Jawab Mbah Lim.

Tak puas dengan jawaban Mbah Lim, Al-Zastrouw menanggapi dengan sedikit berguyon. “Mbah Lim nanti kalau tanya, sekalian ya mbah?"

Tanya Apa? Sahut Mbah Lim. “Nanti kalau suruh nyapu jalan, ongkosnya dari mana? Guyon Zastrouw.

Mendengar itu, wajah Mbah Lim seketika tampak menahan tawa. Kamu ini, udah… pulang sana! Nanti Gus Dur yang ngongkosin,” canda Mbah Lim.

Oleh karena rasa penasaran yang belum terobati, sepulang dari kediaman Mbah Lim, Al-Zastrouw langsung beranjak mampir ke Habib Luthfi.

Ia bertanya hal serupa kepada Habib Luthfi, tentang nyapu jalan yang dimaksud oleh Gus Dur.

Seketika Habib Luthfi balik bertanya, “nah.. sapunya sudah punya apa belum?

“Wah… saya gak tau Bib, jawab Al-Zastrouw. Habib Luthfi melanjutkan, “nanti Gus Dur ngasik sapu ke kamu. Udah kamu pulang saja!

Singkat cerita, Zastrouw pun sampai di rumahnya. Tak lama, kemudian datanglah teman Al-Zastrouw yang merupakan mantan managernya Iwan Fals.

Ia menyampaikan bahwa Iwan Fals ingin bertemu Zastrouw. Akhirnya, setelah beberapa hari, bertemulah Al-Zastrouw dengan Iwan Fals.

Mereka saling bercerita. Kemudian tiba pada inti pembicaraan bahwa Iwan Fals ingin bagaimana ia dengan profesinya dapat bermanfaat.

“Ya udah Wan, kita pentas saja di pesantren, supaya anak anak OI (sebutan Fans Iwan Fals) dekat pesantren, nanti mereka juga deket kiai,” sahut Al-Zastrouw.

“Oh….gitu ya? ya sudah, kalau gitu kita pentas di pesantren,” jawab Iwan Fals dengan raut wajah gembira.

Setelah perbincangan tersebut, dengan wajah menerka-nerka, Al-Zastrouw menelpon Habib Luthfi.

“Bib, Iwan mau pentas di pesantren setelah saya kasik masukan,” ucap Zastrouw.

“Nah…yaitu sapumu mas Al-Zastrouw. Jadi, anak jalanan nanti ajari sholawat, ajarin ngaji, supaya mereka nanti jiwanya, hatinya tenang. Wes, Jalan..! Tegas Habib Luthfi.

Al-Zastrouw mengaku, Habib Luthfi sendiri yang turun tangan mencari pesantren untuk untuk pentas mereka berdua.

“Sampek sekarang, itu juga saya jalanin. Masih nyapu jalan, nemenin anak-anak itu, anak-anak Pank, anak-anak Slanker,” tegas Zastrouw.

Kebersamaan Al-Zastrouw dengan Iwan dan Slank, membuat dirinya selalu keliling ke berbagai pesantren.

“Jadi, wah…Gus Dur ini memang luar biasa,” tambahnya.

Secara fisik, Al-Zastrouw memang sudah kehilangan Gus Dur, tetapi secara spiritual beliau masih hadir.

“Sering beberapa saat, entah itu lewat mimpi. Saya sering merasakan Gus Dur hadir,” pungkasnya.***



» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Haerul Anwar
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV