SUARA INDONESIA

Kata Mutiara Gus Dur: Memuliakan Manusia Berarti Memuliakan Penciptanya

Haerul Anwar - 03 September 2022 | 19:09 - Dibaca 3.37k kali
Artikel Kata Mutiara Gus Dur: Memuliakan Manusia Berarti Memuliakan Penciptanya
Gus Dur. Foto: @kitab_kuningpdf

SUARA INDONESIA - Membicarakan Gus Dur seakan tidak ada habisnya. Walaupun telah wafat, pemikiran-pemikiran dan humor beliau selalu menjadi perbincangan.

Selain keduanya, Gus Dur juga terkenal dengan kata mutiara yang menjadi nasehat bagi manusia lebih-lebih bangsa Indonesia.

Kata mutiara Gus Dur mengandung motivasi, nilai ketuhanan, dan nilai kemanusiaan.

Sebagaimana dilansir dari Awal Channel, berikut 24 kata mutiara Gus Dur:

1. Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.

2. Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan, terus berkarya dan bekerja lah yang membuat kita berharga.

3. Kalau ingin melakukan perubahan jangan tunduk terhadap kenyataan. Asalkan kau yakin di jalan yang benar, maka lanjutkan.

4. Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita. Jadi budaya Arab bukan untuk aku jadi ana, sampean jadi Antum, sedulur jadi akhi. Kita pertahankan milik kita. Kita harus filtrasi budayanya tapi bukan ajarannya.

5. Al Qur’an sudah menetapkan agama yang benar di sisi Allah adalah Islam. Namun tidak berarti, negara tidak boleh memberikan perlakuan yang sama kepada semua agama.

6. Perpustakaan adalah tempat untuk memenuhi dahaga ilmu pengetahuan.

7. Demokrasi harus berlandaskan kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara tanpa membedakan latar belakang ras, suku, agama, dan asal-muasal di hadapan undang-undang.

8. Dalam kehidupan nyata dan dalam perjuangan yang tak mudah, kita bukan tokoh dongeng dan mitos yang gagah berani dan penuh sifat kepahlawanan.

9. Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.

10. Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat.

11. Apakah yang akan dikenakan Nabi Muhammad? Seandainya beliau hidup di masa kini, tetap berjubah sajakah seperti orang Arab dari pedalaman semenanjung bergurun luas itu, ataukah mengenakan pakaian lebih universal seperti celana, dasi, dan jas?

12. Bukankah masalah ketuhanan memang rumit? Mungkin sengaja dibuat rumit oleh Tuhan agar kita tertuntut untuk senantiasa berada dalam upaya pencarian hakikatnya. Walaupun itu tidak akan pernah tercapai upayanya, yang penting bukan tercapainya hasil mutlak.

13. Meskipun takut, kita jalan terus, berani melompati pagar batas ketakutan. Mungkin di situ harga kita ditetapkan.

14. Guru spiritual saya adalah realitas dan guru realitas saya adalah spiritualitas.

15. Tuhan tidak perlu dibela karena dia yang maha kuasa.

16. Jika kita muslim terhormat, maka kita akan berpuasa dengan menghormati orang yang tidak berpuasa.

17. Tidak penting apapun agamamu atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang. Karena orang tidak pernah tanya, apa agamamu?

18. Kalau anda tidak ingin dibatasi, janganlah anda membatasi. Kita sendirilah yang seharusnya tahu batas kita masing-masing.

19. Keberhasilan pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam mensejahterakan umat yang mereka pimpin.

20. Saya datang ke makam karena saya tahu mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.

21. Semakin tinggi martabat manusia yang menjadi pemeluknya maka semakin tinggi pula martabat agama itu sendiri.

22. Islam itu tidak perlu di crack jadi bendera.

23. Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaannya.

24. Sabar itu Tidak ada batasnya, kalau ada batasnya berarti tidak sabar.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Haerul Anwar
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV