SUARA INDONESIA, JOMBANG- Pementasan Gambus Misri Bintang Sembilan dari Kendalsari, Kecamatan Sumobito, mampu memukau ratusan pengunjung di Gedung Kesenian Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Minggu (04/08/2024).
Selain seni pertunjukan, pementasan perdana Gambus Misri Bintang Sembilan ini juga ada sesi dialog kebudayaan yang dibawakan oleh beberapa narasumber sejarah, terkait Gambus Misri dan sesi dialog.
Pimpinan Gambus Misri, Anasrul Hakim mengatakan, kesenian Gambus Misri ini sebenarnya sudah lama, tapi sempat vakum beberapa tahun.
"Kami dari kaum muda ini berusaha untuk mereview ulang kegiatan teman-teman Gambus Misri yang lama. Alhamdulilah tahun 2017 kami ketemu dengan pelaku seni budaya Gambus Misri, lalu kita coba uri-uri lagi agar mau membimbing untuk dilakukan review ulang Gambus Misri Bintang Sembilan," terangnya.
Anas mengatakan, dalam kegiatan seni ini, pihaknya berharap dukungan dari semua pihak agar Gambus Misri bisa diterima kembali oleh masyarakat.
"Ini tadi ada peserta dari Gen Z mampu atau bisa melestarikan kebudayaan ini. Dan yang tak kalah penting, kami juga berharap pelaku seni budaya ini juga imbang antara seni dan ekonomi. Dari segi seni indah dan ekonomi juga jalan," pungkasnya.
Pamong Budaya Ahli Muda Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Anom Antono menjelaskan, dinas menggelar acara Gambus Misri Bintang Sembilan karena merupakan satu-satunya yang ada di kabupaten setempat.
“Ini perlu kita uri-uri dan perlu kita lestarikan bersama kebudayaan Gambus Misri tersebut agar tidak punah," terangnya.
Anom memaparkan, mengacu pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, pemerintah punya kewajiban untuk melindungi, mengembangkan, dan melestarikan objek pemajuan kebudayaan.
"Hari ini, kita mencoba untuk menampilkan Gambus Misri Bintang Sembilan dari Sumobito, sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya yang ada di Kabupaten Jombang," tuturnya.
Anom menambahkan selain tampilan Gambus Misri, dinas juga mengundang guru dari semua sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Harapannya, agar ke depan seni tersebut bisa disosialisasikan ke masyarakat.
"Di wilayah Kecamatan Sumobito bisa memiliki ekstrakurikuler muatan lokal Gambus Misri. Diharapkan, dengan adanya ekstrakurikuler tersebut siswa bisa belajar, berlatih dan berkreasi tentang Gambus Misri ini," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi