JEMBER – Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jember Erief Djahjono, menanggapi langsung pertanyaan waratwan terkait masih minimnya kesejahteraan honorer perawat di Kabupaten Jember.
Menurutnya, hal itu masih dalam tahap pemikiran dan kajian dari Pemkab Jember untuk menentukan kebijkan.
“Tiba-tiba pemerintah mencabuk BOK, sementara kemampuan daerah juga terbatas. Saat ini kita terus mengupayakan bagaimana sulusinya,” papar Arief, saat mnghadiri acara Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Gor kaliwates (Sabtu (18/03/2023) siang.
Kendati begitu, Arief juga memastikan bahwa kesejahteraan tenaga kesehatan (nakes) akan menjadi skala prioritas bagi Pemkab Jember.
“Perawat ini adalah bagian penting bagi negara. Kita pasti akan pikirkan itu, karena itu sangat penting,” tegasnya, mengakhiri komentarnya.
Sebelumnya, Ketua PPNI Jawa Timur Prof. Nursalam mengatakan, bahwa masih banyak honorer di Jawa Timur nasibnya belum jelas dan digaji sangat rendah.
“Dari data data 100 ribu lebih di Jawa Timur, yang sudah bekerja hanya 65 ribu orang saja. Sementara sisanya masih honorer dan belum bekerja dan belum sejahtera,” lantangnya saat memberikan sambutan pembukaan HUT PPNI ke-49.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Tamara F |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi