SUARA INDONESIA

Stunting dan HIV/AIDS Jadi Sorotan Edy Wuryanto dan BKKBN

Gunawan - 03 December 2023 | 12:12 - Dibaca 1.90k kali
Kesehatan Stunting dan HIV/AIDS Jadi Sorotan Edy Wuryanto dan BKKBN
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto usai Sosialisasi Pola Hidup Sehat dan Program Percepatan Penurunan Stunting di Gedung Larasati, Blora, pada Minggu (3/12/2023). (Foto : Gunawan/Suara Indonesia).

SUARA INDONESIA, BLORA - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto bersama Badan Kesejahteraan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Blora gelar Sosialisasi Pola Hidup Sehat dan Program Percepatan Penurunan Stunting di Gedung Larasati, Blora, pada Minggu (3/12/2023).

Edy Wuryanto menyampaikan bahwa stunting adalah kondisi dimana pertumbuhan yang lambat pada anak usia bawah dua tahun, hal itu terjadi karena kurangnya asupan gizi yang kurang, pola hidup yang tidak baik dan kondisi lingkungan yang tidak sehat.

Prevalensi stunting di Kabupaten Blora, lanjut Edy, cukup tinggi dan menjadi hal serius yang harus segera ditangani/di atasi bersama.

"Pola hidup sehat dimulai dari keluarga masing - masing yang dilanjutkan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat disekitarnya," kata Edy, yang juga politisi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Edy Wuryanto juga mengatakan bahwa dengan memberikan asupan gizi yang cukup pada ibu hamil dan anak, juga merupakan salah satu upaya menekan pencegahan stunting.

"Perlunya asupan gizi pada ibu hamil dan anak-anak," terangnya.

Selain stunting, Edy Wuryanto juga menyoroti HIV/AIDS di Kabupaten Blora yang masih cukup tinggi pada tahun 2022 yakni 0,7% prevalensinya.

"Sangat kompleks dam belum ada obatnya," ungkapnya.

Edy mengatakan bahwa yang menjadi sedikit tantangan adalah ketika Pekerja Seks Komersial (PSK) masuk di dunia digital. Penanganan dini, screening, edukasi, sosialisasi agar aman dalam penanganan awal.

"Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang HIV/AIDS, pencegahan harus dilakukan pada kelompok yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS, seperti pekerja seks komersial," jelasnya.

"Harus ada kesadaran untuk mengontrol, cek darah, resources sebagai antisipasi terjakitnya HIV/AIDS sejak dini," kata Edy.

Sementara itu Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati yang juga sebagai Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting Kabupaten Blora mengatakan bahwa angka Stunting di Kabupaten Blora masih tinggi, berdasarkan data dari hasil penimbangan serentak di seluruh Posyandu yang mencapai 25,8%.

"Cukup memprihatinkan dan perlu segera ditangani dengan serius dari hulu hingga hilir," kata Wabup Tri Yuli Setyowati.

Menurut Mbak Etik sapaan akrabnya, pola hidup masyarakat dan lingkungan, pendampingan calon pengantin, ibu hamil dan menyusui, serta pemberian makanan tambahan untuk batita dan balita salah satu upaya untuk menurunkan angka stunting.

"Ini serius dan perlunya bersama sama berupaya penanganan dalam menurunkan angka stunting dari hulu hingga hilir," terang Mbak Etik.

Pewarta: Gunawan (Mgg)
Editor: Mahrus Sholih

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gunawan
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya