SUARA INDONESIA

Sempat Bikin Heboh, Dinkes Situbondo Pastikan Kasus di SD Al Abror Bukan Cacar Monyet

Syamsuri - 11 September 2024 | 17:09 - Dibaca 1.64k kali
Kesehatan Sempat Bikin Heboh, Dinkes Situbondo Pastikan Kasus di SD Al Abror Bukan Cacar Monyet
Anggota DPRD Situbondo dari Fraksi Partai Demokrat, Toton Beni Martono. (Foto: Dok. Suaraindonesia.co.id)

SUARA INDONESIA, SITUBONDO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo memastikan kabar 20 siswa-siswi SD Islam Al Abror yang terpapar virus cacar monyet, tidak benar. Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis, puluhan murid tersebut terpapar cacar air.

"Setelah kami cek ke SD Islam Al Abror ternyata Itu bukan cacar monyet, tapi cacar air biasa," ungkap dr. Sandy Hendrayono, Kepala Dinkes Situbondo, Rabu (11/9/2024).

Menurutnya, ketika mendengar kabar ada 20 siswa-siswi SD Islam Al Abror yang diduga terpapar cacar monyet, pihaknya langsung menerjunkan Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).

Langkah tersebut guna memastikan bahwa kasus yang terjadi bukan cacar monyet. “Dan itu kami ketahui setelah melakukan penyelidikan entomologi untuk memastikan penyakit apa yang terjadi di sekolah itu," bebernya.

Dia menjelaskan, dilihat dari gejala awal seperti disulut rokok dan ruam-ruam, demam, serta lemas, menguatkan indikasi bahwa penyakit yang sedang menjangkiti siswa bukanlah cacar monyet. “Setelah mengetahui gejalanya seperti itu, kami pastikan bahwa itu adalah cacar air," jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada wali murid yang anaknya terpapar cacar air supaya menjaga kebersihan. Sebab, cacar air disebabkan oleh virus, sehingga penularannya sangat cepat.

"Bagi siswa-siswi yang sakit untuk sementara tidak boleh masuk sekolah dulu atau istirahat di rumah, sampai benar benar sembuh. Dan apabila ada gejala saya minta segera menghubungi petugas kesehatan yang ada di puskesmas terdekat, biar kami bisa memantau penyebaran penyakit ini," terangnya.

Menurut Dokter Sandy, Dinkes Situbondo juga sudah melakukan intervensi dengan cara memberikan obat-obatan yang dibutuhkan. Misalnya seperti demam dikasih obat penurun demam.

“Kalau ada infeksi kami kasih obat antibiotik dan juga diberi vitamin untuk mempercepat proses penyembuhannya," pungkasnya.

Gerak cepat dinkes ini mendapat apresiasi dari Toton Beni Martono, anggota DPRD Situbondo dari Fraksi Partai Demokrat. Menurut Toton, cacar monyet ini terbilang penyakit langka. Ia pun ragu dengan beredarnya virus yang dikabarkan menjangkiti siswa-siswi SD tersebut. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV