SUARA INDONESIA - Unit Kegiatan Pengembangan Keilmuan (UKPK) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember baru saja sukses menyelenggarakan kegiatan Temu Ilmiah UKM Penalaran dan Penelitian Se-Jawa Timur (TIUPPS) ke-XIX pada 5 hingga 7 Juli 2024.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pembina UKM dan anggota UKPK, serta dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III UIN KHAS Jember, Dr. Khoirul Faizin.
Dalam sambutannya, Dr. Faizin menyampaikan apresiasi terhadap tema yang diangkat dalam TIUPPS kali ini, yaitu "Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama untuk Menghentikan Gerakan Radikalisme Agama di Indonesia".
Tema ini dianggap sangat relevan dengan harapan Rektor UIN KHAS Jember dalam menguatkan moderasi beragama di kalangan mahasiswa dan masyarakat Indonesia.
Tidak hanya diskusi tentang moderasi beragama, TIUPPS XIX juga menghadirkan berbagai kegiatan ilmiah menarik.
Salah satunya adalah lomba debat konstitusi dan karya tulis ilmiah, yang melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur.
Kegiatan ini dianggap sebagai bentuk kecintaan anggota UKPK terhadap ilmu pengetahuan.
Sekaligus kesempatan bagi mahasiswa untuk menajamkan cara pandang mereka terhadap isu-isu terkini.
Dr. Kun Wazis, Dewan Konsultan UKPK, menilai TIUPPS XIX ini sangat penting dalam mendorong dialog ilmiah yang mendalam.
Terutama mengenai bagaimana mahasiswa dapat berperan dalam memerangi radikalisasi yang berbahaya bagi negara.
Diskusi yang berlangsung antara narasumber seperti Dr. KH. Abdul Haris dan Dr. Abu Khaer menambah bobot keilmuan acara ini.
Selain itu, Ketua Umum UKPK, Bagas Suryandaru, berharap agar hasil diskusi dari kegiatan ini dapat diterapkan dan disosialisasikan di berbagai kampus di Jawa Timur.
Dia mengungkapkan bahwa TIUPPS XIX bertujuan untuk menghasilkan solusi konkret yang bisa mengatasi radikalisme, dengan mahasiswa sebagai agen perubahan yang mampu meredam intoleransi dan radikalisme di Indonesia.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Aditya Mulawarman |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi