SUARA INDONESIA, TUBAN - Selama bulan suci Ramadan ada yang berbeda di Masjid Muhdhor di Jalan Pemuda, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Tiap usai adzan Asar, orang berbondong-bondong datang ke masjid tersebut sambil menenteng rantang dan mangkuk.
Mereka seagera antre untuk mendapatkan kuliner Timur Tengah yang diolah di masjid ini, yakni Bubur Muhdhor. Bubur khas ini hanya dapat ditemui saat bulan suci Ramadan saja.
Nama bubur Muhdhor yang melegenda diambil dari nama masjid tempat bubur ini dibuat. Bubur dari bahan dasar beras ini dibuat untuk menu takjil atau hidangan saat buka puasa, sekaligus untuk dibagikan kepada masyarakat umum.
Remaja Masjid Muhdhor Alwi Ba'agil mengatakan, bubur Muhdhor sudah ada sejak tahun 1937. Saat itu, bubur Muhdhor ini dibagikan kepada orang yang kurang mampu atau fakir miskin saat bulan Ramadan.
Namun seiring berjalannya waktu, bubur Muhdhor banyak peminatnya sehingga juga dibagikan kepada masyarakat umum.
"Bubur Muhdhor ini sudah ada sejak tahun 1937 dan ini gagasan dari tokoh masyarakat yang ada," ujar Alwi Ba'agil, Kamis (14/03/2024).
Alwi Ba'agil menjelaskan bahwa proses pembuatan bubur Muhdhor ini dibutuhkan waktu sekitar dua-sampai tiga jam, dengan kapasitas panci yang dipakai untuk membuat bubur berkisar 30 kilogram.
“Untuk bahan baku bubur terdiri dari beras, daging kambing, rempah-rempah Timur Tengah dan Indonesia, kayu manis, sereh, serta bumbu-bumbu yang lainya,” jelasnya.
Adapun alasan kenapa bubur ini hanya dibuat saat bulan suci Ramadan, lanjut Alwi Ba’agil, karena orang-orang terdahulu sangat suka dengan bubur ini.
"Bubur ini sangat enak disantap ketika buka puasa, selain itu juga disantap menjelang tarawih karena tidak terlalu berat," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Irqam |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi