SUARA INDONESIA, JOMBANG - Puncak arus balik Lebaran 2024 di Stasiun Jombang, Jawa Timur, diprediksi terjadi hari ini, Minggu (14/04/2024). Diperkirakan, sekitar 2.000 penumpang kereta api lokal dan jarak jauh akan memadati stasiun.
Pantauan di lokasi, ruang tunggu Stasiun Jombang sudah ramai oleh para pemudik yang menunggu kereta api mereka tiba. "Hari ini kami perkirakan menjadi puncak arus balik di Stasiun Jombang," ujar Efandi, Kepala Stasiun Kereta Api Jombang.
Dia mengatakan, jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Jombang kemarin, Sabtu (13/04/2024), mencapai 1.027 penumpang untuk kereta api lokal dan 1.333 penumpang untuk kereta api jarak jauh.
"Untuk hari ini per 13.30 Wib di Stasiun Jombang, jumlah penumpang yang naik ada 1.129 penumpang dan turun ada sekitar 936 orang. Jumlah tersebut akan terus bertambah, diperkirakan ada dua ribu penumpang yang akan berangkat dari Stasiun Jombang hari ini," imbuhnya.
Sementara itu, Manager Humas PT KAI Daop VII Madiun, Kuswardojo, dalam keterangan resminya juga memperkirakan puncak arus balik di wilayah Daop 7 Madiun terjadi hari ini. "Hal ini didasarkan pada data penjualan tiket yang kami periksa pada pukul 09.00 WIB tadi pagi," jelasnya.
Dia menambahkan, berdasarkan data volume naik turun penumpang dari 31 Maret hingga 14 April di Daop 7 Madiun, tercatat 118.748 penumpang berangkat dan 159.974 penumpang tiba.
"Angka ini menunjukkan tingginya permintaan layanan kereta api di wilayah Daop VII Madiun, selama periode libur Lebaran tahun ini," terangnya.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, KAI Daop 7 Madiun telah menambah layanan dan memperkuat sistem keamanan serta pengawasan. KAI berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pengguna jasa transportasi kereta api.
"Kami mengimbau kepada para penumpang untuk memperhatikan dengan cermat jadwal keberangkatan dan kedatangan, serta memastikan kedatangan tepat waktu agar tidak mengalami keterlambatan yang tidak diinginkan," pesan Kuswardojo. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi