SUARA INDONESIA, SUMENEP- Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo meminta, agar seluruh ASN di wilayahnya mengenakan peci nasional selama bulan Juni.
Hal itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati tentang memperingati Bulan Bung Karno atau hari lahir Presiden Pertama Republik Indonesia Ir Soekarno.
Langkah Bupati Fauzi tersebut, rupanya mendapatkan respons dari berbagai kalangan, termasuk Budayawan Sumenep.
Salah seorang Budayawan Sumenep Ibnu Hajar mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi SE Bupati Fauzi. Menurutnya, hal tersebut bukanlah sesuatu yang berlebihan.
"Ketika surat edaran bupati itu muncul, berarti ini bentuk penghargaan juga. Saya dukung itu, jadi dari tanggal 1 sampai tanggal 30 juni ASN laki-laki disarankan untuk memakai peci songkok hitam itu tidak berlebihan,"ujarnya.
Justru, kata dia, penggunaan peci nasional merupakan salah satu upaya memasyarakatkan simbol kebudayaan Indonesia. Pasalnya, songkok hitam itu, telah menjadi salah satu ciri khas orang Indonesia, yang berhasil dipopulerkan oleh Ir Soekarno, bahkan hingga ke luar negeri.
Ia menjelaskan apa yang dilakukan Soekarno dalam perspektif kebudayaan, memainkan peran penting dalam kehidupan religius manusia. Sebab budaya bisa membawa manusia kepada makna yang lebih dalam dari pengetahuan biasa atau sehari-hari.
"Jadi dalam perspektif kebudayaan, bahwa simbol itu adalah tindakan dari keseluruhan manusia, artinya itu memberikan ciri khas Indonesia, di mana simbol juga memberikan apa ya pandangan kepada kita, bahwa bukan hanya terdapat dalam hal-hal intelegensi yang kita miliki, tetapi lewat simbol kebudayaan lewat peci ini, filosofinya kan luar biasa," jelasnya.
Selain religiusitas, songkok atau peci khas Soekarno itu, kata Ibnu Hajar, juga memainkan peran simbol dari sebuah kebudayaan dan menjadi bagian dari komunikasi.
"Yang saya katakan tadi ketika kita keluar negeri misalnya kita pakai peci sebetulnya, lalu ada yang mengatakan Indonesia, ini kan sudah terbangun sebuah komunikasi identitas," tambahnya.
Menurutnya, Soekarno dan pecinya telah berhasil membangun karakter bangsa Indonesia, dalam sebuah simbol kebudayaan sekaligus identitas.
Sebab, lanjutnya kebudayaan adalah sebuah pola dari makna-makna yang tertuang dalam simbol-simbol yang diwariskan melalui sejarah.
"Dan peci ini adalah sejarah. Jadi peci yang dipake Soekarno itu sejarah. Bupati kita ini mengingatkan kita bagaimana sejarah Indonesia, bagaimana peran-peran yang dimiliki oleh Indonesia ketika melihat peci ini, orang akan ingat Indonesia dan ketika orang ingat Indonesia akan ingat Soekarno dan Soekarno adalah the founding father Republik Indonesia yang kita miliki," tutupnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi