TRENGGALEK - Rumah Sakit dr. Soedomo Trenggalek merencanakan pengajuan modal pinjaman daerah sebesar Rp 50 milyar kepada pihak ke tiga untuk pembangunan gedung terpadu berlantai enam.
Itu dilakukan karena jika proses pembangunan tersebut mengandalkan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah daerah, pasalnya tidak memungkinkan dan terlalu lama.
Sukarodin selaku Ketua Komisi III DPRD Trenggalek, menerangkan pengajuan pinjaman daerah ke pihak ketiga ini sebenarnya sudah terjadi empat tahun yang lalu.
Bahkan prosesnya telah di hantar sesuai kebutuhan, namun waktu itu masih belum berjalan. Selanjutnya, nanti di tahun 2021 RSUD berencana akan meminjam modal sebesar Rp 50 milyar diantaranya yang akan dipakai untuk membangun gedung terpadu enam lantai.
"Kita berharap besar ini bisa terwujud, karena menurut pandangan kami dalam membahas, pinjaman daerah tersebut bisa dilakukan pada dua OPD," tutur Sukarodin, Selasa (13/10/2020).
Disampaikannya, dua OPD yang diyakini mampu untuk mengajukan pinjaman daerah tersebut yakni RSUD dan Dinas Pariwisata. Karena dua OPD ini diharapkan ada keberanian untuk menggenjot pelayanan.
Bukan tanpa alasan, dua OPD tersebut dirasa mampu untuk mengembalikan pinjaman tersebut karena memiliki Pendapatan. Hanya saja hingga saat ini baru RSUD yang siap, dan untuk Dinas Pariwisata belum merencanakan untuk melakukan itu.
"Jika memang ingin melakukan lompatan besar dan signifikan, seharusnya dinas pariwisata berani untuk mengambil langkah itu," ungkapnya.
Sukarodin juga menerangkan, dalam hal pembiayaan jika hanya mengandalkan DAU Pemerintah Daerah, tentu terlalu lama dan dirasa belum mampu jika harus sekali menganggarkan.
Karena menurut Sukarodin, investasi pada dinas pariwisata dan RSUD harus besar jika ingin melakukan lompatan. Tentunya agar tidak tertinggal dari wilayah lainnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi