TRENGGALEK - Pembelajaran Jarak Jauh (PKK) masih memunculkan banyak keluhan. Banyak orang tua atau wali murid hingga guru yang khawatir akan kualitas pendidikan kedepan.
Mengingat selama wabah pandemi Covid-19 ini, pembelajaran tatap muka dialihkan dengan jarak jauh atau daring.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Trenggalek Agus Cahyono berharap pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk dapat mencari solusi pendidikan dimasa pandemi Covid-19.
"Memang kami mendapat banyak keluhan terkait pembelajaran sistem daring," kata Agus kepada wartawan SuaraIndonesia, Rabu (20/1/2021).
Disampaikan Agus, keluhan tersebut bermacam-macam, mulai dari wali murid yang khawatir akan pendidikan anaknya dimasa depan.
Hingga beberapa masalah seperti pembelajaran yang kurang maksimal, fasilitas yang tidak terpenuhi hingga masalah lainnya.
"Keluhan yang disampaikan intinya takut adanya efek negatif terhadap murid," tuturnya.
Agus juga menjelaskan, kebijakan pemerintah saat ini sudah sangat jelas. Pembelajaran daring dilakukan karena untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Sehingga pihaknya dalam waktu dekat akan membahas hal tersebut bersama komisi IV untuk memanggil Dinas terkait untuk mencari solusinya.
"Memang sempat dilakukan pembelajaran tatap muka di beberapa wilayah dengan resiko Covid-19 sedang," ucapnya.
Namun karena kasus Covid-19 kembali meningkat maka pembelajaran daring dilaksanakan kembali.
Sedangkan untuk keluhan adanya keinginan pembelajaran tatap muka dilakukan, pemerintah akan mencari solusi terbaik.
"Entah bagaimana caranya kita akan carikan jalan keluar, entah itu nanti ada gelombang pembelajaran atau lainnya," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Rudi Yuni |
Editor | : |
Komentar & Reaksi