SUARA INDONESIA

Gowes Keliling Desa, Gus Yani Gagas Konektifitas Infrastruktur Alternatif Antar Kecamatan

Syaifuddin Anam - 13 February 2021 | 11:02 - Dibaca 1.71k kali
Pemerintahan Gowes Keliling Desa, Gus Yani Gagas Konektifitas Infrastruktur Alternatif Antar Kecamatan
Gus Yani gowes melintas di jalan yang rusak sambil mendengar keluh kesah warga di wilayah Kecamatan Duduksampeyan

GRESIK - Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani terus bergerak. Bupati yang akan dilantik 17 Februari 2021 itu punya gagasan konektifitas infrastruktur alternatif antar kecamatan.

Gagasan itu muncul di sela-sela Gowes Berdesa di Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Sabtu (13/2/2021) pagi. Saat mendengar keluh kesah warga akan problem desa.

Gowes diawali dari depan Balai Desa Sumari, Duduksampeyan. Melintasi jalan poros desa menuju Gredek. Jalan berpaving itu rusak parah. Pavingnya tidak beraturan, berlubang dan digenangi air.

Masuk Desa Gredek, pria yang kerap disapa Gus Yani itu sesekali menyempatkan mampir ke tokoh-tokoh masyarakat. Mampir ke bank sampah yang sebulannya menghasilkan Rp 9 juta.

Gowes Berdesa pun finish di tanggul telaga. Disitulah puncak gowes. Gus Yani pun mendengarkan semua keluh kesah warga.

Mulai pengelolaan sampah. Ada juga yang berkeluh kesah jalan rusak. Apalagi, di Sumari ada SMK Negeri. Sehingga jadi jalur alternatif.

"Jalannya itu rusak Pak Bupati. Apalagi yang jalur Gedang Kulut di Cerme, parah," ujar Kepala Desa Gredek, Bahrul Ghofar.

Menyikapi itu, Gus Yani menyampaikan beberapa konsep Gresik Baru. Diantaranya konsep konektifitas antar kecamatan. Sebagai upaya menumbuhkan ekonomi lokal.

"Ada perbaikan dan penguatan infrastruktur jalan dan jembatan sebagai jalur alternatif. Seumpama menghubungkan Kecamatan Duduk, Benjeng dan Cerme," katanya.

Khusus insfrastruktur jalan dan jembatan, pihaknya punya harapan bisa dituntaskan secepat-cepatnya. Sehingga tidak ada lagi keluhan jalan kabupaten maupun pedukuhan yang rusak.

"Kayak saat ini jalan poros Sumari ke Gredek rusak parah," imbuhnya.

Bila sudah terhubung beberapa kecamatan, lanjut Gus Yani, akan ada infrastruktur pendukung. Diantaranya, tempat pengolaan sampah (TPA) terpadu.

"Saya sudah komunikasi dengan pihak-pihak pengelola sampah modern. Selain untuk upaya zero sampah plastik, juga menyerap tenaga kerja lokal," kata Gus Yani.

Pihaknya punya konsep membangun TPA di kecamatan. Atau terkoneksi beberapa kecamatan. Sehingga, sampah tidak lagi terkonsentrasi di TPA Ngipik yang lahannya sewa.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syaifuddin Anam
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Pemerintahan

View All
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
14 November 2024 - 06:11
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
13 November 2024 - 06:11
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
EDISI, 22 OKTOBER 2024
22 October 2024 - 06:10
EDISI, 22 OKTOBER 2024
EDISI, 10 OKTOBER 2024
10 October 2024 - 18:10
EDISI, 10 OKTOBER 2024
EDISI, 08 OKTOBER 2024
08 October 2024 - 05:10
EDISI, 08 OKTOBER 2024