BONDOWOSO - Bupati Salwa tetap mendasarkan perencanaan pembangunan daerah tahun 2022 pada visi dan misi pemerintahan sesuai janji politik saat masih kampanye dulu, yakni Bondowoso Melesat.
Visi- Misi Bondowoso Melesat itu telah termaktub dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bondowoso Tahun 2018 hingga 2023. Yaitu terwujudnya Bondowoso mandiri ekonomi, lestari, sejahtera, adil dan terdepan dalam bingkai iman dan taqwa.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Salwa Arifin saat membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bondowoso Tahun 2022 secara simbolis di membuka Pendopo Bupati, Selasa (30/3/2021).
Lebih lanjut, Bupati Salwa mengatakan, bahwa Musrembang merupakan tahapan penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah yang diawali dari tingkat desa, Kecamatan hingga Forum Perangkat Daerah (FPD).
Menurut Bupati Salwa, Bondowoso Melesat sendiri merupakan Visi-Misi pemerintah saat ini yang tujuanya untuk mewujudkan visi misi pembangunan. Misalnya, diantaranya membangun kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Dalam kesempatan Musrembang kali ini, Bupati Salwa juga mempertimbangkan isu strategis regional dan guna meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Bupati Salwa menuturkan, program dan kegiatan yang akan dimusrembangkan akan menjadi rujukan jitu dalam perencanaan penganggaran pada APBD 2022.
"Isu strategis baik regional hingga global juga kami jadikan rujukan," terangnya.
Sementara, tema pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2022 yakni "Peningkatan Inovasi Sistem Pemerintahan Berbasis Teknologi Informasi, Mendorong Kemandirian dan Percepatan Pemulihan Ekonomi".
Di tahun 2022 mendatang, Bupati Salwa targetkan pertumbuhan ekonomi di Bondowoso mencapai 3 persen dari persentase penduduk miskin 14.00 persen dan Indek Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 67.00 persen.
Menurutnya, target tersebut akan dilakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik, meningkatkan keberadaan masyarakat hingga peningkatan pelayanan kesehatan.
"Diprediksikan belanja daerah 2022 mencapai 2.1 triliun rupiah," imbuhnya.
Dia menyampaikan, terkait kekurangan pendanaan APBD Bondowoso akan diusulkan kepada pemerintah provinsi dan pusat, maupun kepada pihak donor.
Sementara Kepala Badan perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dra. Farida, M. Si menyebut bahwa Musrembang RKPD dilakukan secara virtual dengan diikuti oleh 300 peserta dari seluruh jenjang pemerintahan. Mulai tingkat dasa atau kelurahan hingga tingkat Kabupaten.
"Sementara yang hadir di Pendapa ini hanya 50 orang," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Bahrullah |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi