Blitar - Guna memaksimalkan penanganan dampak yang ditimbulkan gempa bumi, Bupati Blitar Rini Syarifah mengintruksikan kepada pihak terkait supaya segera mendirikan posko darurat maupun pusat komando dan pelayanan kesehatan diminta tetap siaga 24 jam.
Menurut Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar, dengan didirikannya posko tanggap bencana dapat membantu petugas dalam melakukan pendataan. Karena, kerusakan bangunan akibat gempa bumi terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Blitar sehingga hatus ditangani secara maksimal.
"Saya intruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendirikan posko di beberapa titik. Jadi nanti kalau ada masyarakat yang melapor terkait bencana gempa bumi menjadi mudah sekaligus pemerintah daerah dapat menentukan langkah selanjutnya," ujar Bupati Blitar Rini.
Selain pendirian posko darurat, Rini juga meminta pelayanan kesehatan di wilayah seperti puskemas dan rumah sakit rujukan harus stanby 24 jam. Hal ini dilakukan, jika sewaktu-waktu ada masyarakat yang membutuhkan perawatan medis bisa segera tertangani dan tidak sampai ada korban jiwa.
"Antisipasi terkait dampak yang ditimbulkan gempa bumi yang terpusat di Malang terus dilakukan agar semua warga Kabupaten Blitar mendapat pelayanan prima dari pemerintah daerah. Termasuk, pelayanan kesehatan harus selalu siap menerima rujukan dari manapun," imbuh Rini.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Suara Indonesia Minggu (11/04/2021), Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Achmad Cholik mengatakan, sementara waktu pendirian posko darurat di wilayah setempat masih berada di Kanigoro dan Wates. Sedangkan untuk jumlah kerusakan bangunan yang terbaru sebanyak 312 bangunan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aris Danu |
Editor | : Wildan Muklishah |
Komentar & Reaksi