BONDOWOSO - Ketua DPRD Kabupaten Bondowoso, H.Ahmad Dhafir dengan tegas akan tetap menolak surat Pemkab Bondowoso terkait rencana penghapusan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2021.
Menurutnya, alasan refocusing anggaran hingga akan ditiadakannya tes CPNS di Kabupaten Bondowoso, justru akan berdampak buruk kepada kondisi Bondowoso sendiri.
"Meskipun ada refocusing bukan berarti mau meniadakan CPNS masih banyak solusi. Kita pending program lain yang kurang penting dan tidak begitu mendesak. Misalkan, pembangunan gedung pemerintahan kita pending dulu, itu jauh lebih baik," ungkap Dafir, saat dikonfirmasi lewat sambungan selulernya, Selasa (25/05/2021).
Legislator senior PKB ini merinci, kebutuhan 337 CPNS sebagaimana disampaikan tertulis oleh Menpan RB, sangat ditunggu oleh masyarakat Bondowoso.
"Tes CPNS harus terlaksana. Ini menyangkut hajad hidup orang banyak. Selain menciptakan lapangan kerja, CPNS ini kebutuhan pokok, yang harus dipenuhi," imbuh Dhafir menambahkan.
Dhafir khawatir, jika CPNS tidak diselenggarakan tahun ini, Bondowoso akan menanggung ruginya.
"Bukan hanya berdampak sosial dan memutus harapan warga Bondowoso. Biasanya, kita akan menerima sanksi tidak diberi jatah lagi tahun berkutnya jika tahun ini kita menolak," tandasnya.
Lebih jauh dirinya berharap, Pemkab Bondowoso harus lebih bijak mengambil keputusan.
"Jangan sampai apa yang terjadi di Jember kemaren (tidak mendapatkan jatah CPNS) terjadi juga di Bondowoso," lugasnya.
Sementara untuk (Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja) PPPK sendiri, menurut Dhafir, sampai saat ini tidak ada kendala.
"PPPK untuk Kabupaten Bondowoso kebagian 1.800 itu tidak ada kendala. Sementara CPNSnya sendiri yang akan ditiadakan. Kami tegas, meminta CPNS harus diadakan," pungkasnya.
Perlu diketahui, proses seleksi CPNS dsn PPPK pengumuman seleksi tanggal 30 sampai 13 Juni 2021.
Sementara pendaftaran 31 mei sampai 21 juni 2021. Kemudian, dilanjutkan tes SKD dan SKB dan penetapan NIP pada bulan Desember 2021.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi