SUARA INDONESIA

Bawaslu Jombang Petakan 26 Indikator TPS Rawan dalam Pungut Hitung di Pilkada 2024

Gono Dwi Santoso - 25 November 2024 | 19:11 - Dibaca 137 kali
News Bawaslu Jombang Petakan 26 Indikator TPS Rawan dalam Pungut Hitung di Pilkada 2024
Ketua Bawaslu Jombang Dafid Budiyanto saat ditemui di kantor Bawaslu Jombang,Senin (25/11/2024).( Foto : Gono Dwi Santoso/ Suara Indonesia).

SUARA INDONESIA, JOMBANG - Pelaksanaan pemungutan suara 2024 sudah di depan mata, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Jombang telah melakukan pemetaan terhadap potensi kerawanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai gangguan yang berpotensi menghambat kelancaran pemungutan suara pada hari H pada pelaksanaan pemungutan suara pada 27 November 2024.

Ketua Bawaslu Jombang, Dafid Budiyanto, mengungkapkan bahwa pemetaan tersebut mencakup 26 indikator yang dibagi ke dalam 8 variabel utama yang melibatkan 306 kelurahan/desa di Kabupaten Jombang.

"Pemetaan dilakukan selama enam hari, yaitu dari 10 hingga 15 November 2024. Hasilnya menunjukkan adanya potensi kerawanan di berbagai TPS yang perlu diperhatikan. Lima indikator potensi TPS rawan paling banyak terjadi," terangnya, Senin (25/11/2024).

Dafid mengatakan, berdasarkan pemetaan, ada 5 indikator kerawanan yang paling banyak ditemukan, antara lain:

Kendala Jaringan Internet: Sebanyak 35 TPS mengalami masalah koneksi internet, yang dapat memengaruhi penghitungan suara atau pelaporan hasil pemungutan suara.

Logistik Pemungutan Suara: Di 29 TPS, terdapat masalah dengan logistik pemungutan suara, seperti kekurangan atau kelebihan jumlah alat, atau bahkan tidak tersedianya logistik yang diperlukan.

Lokasi Dekat Lembaga Pendidikan: 16 TPS terletak di dekat lembaga pendidikan, yang memungkinkan adanya potensi pemilih muda yang belum memiliki hak suara, serta gangguan di sekitar lokasi.

Lokasi Rawan Bencana: Sebanyak 13 TPS berada di wilayah yang rawan bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, atau gempa bumi.

Riwayat Pemungutan Suara Ulang (PSU): 12 TPS pernah melaksanakan PSU dan/atau Penghitungan Surat Suara Ulang (PSSU), yang menandakan adanya masalah pada pemilu sebelumnya.

8 Indikator Potensi Kerawanan yang Perlu Diantisipasi

Selain lima indikator utama, Bawaslu juga memetakan 8 indikator lainnya yang meskipun tidak banyak terjadi, tetap perlu diwaspadai, antara lain:

Kerusakan Logistik Pemilu: 10 TPS mengalami kerusakan pada logistik pemungutan suara pada pemilu sebelumnya.

Lokasi Khusus: 9 TPS terletak di lokasi khusus yang perlu perhatian ekstra.Dekat Rumah Paslon atau Posko Kampanye: 6 TPS terletak di dekat rumah pasangan calon atau posko kampanye, yang berpotensi menimbulkan kecurigaan terhadap independensi.

Tantangan Akses Geografis: 4 TPS terletak di area sulit dijangkau karena faktor geografis atau cuaca.

Intimidasi kepada Penyelenggara Pemilu: 4 TPS mengalami kasus intimidasi kepada penyelenggara pemilu pada pemilu sebelumnya.

Lokasi Dekat Industri: 2 TPS terletak dekat dengan kawasan industri, seperti pertambangan atau pabrik.

Keterlambatan Distribusi Logistik: 2 TPS mengalami keterlambatan dalam distribusi logistik pada H-1 Pemilu.Wilayah Rawan Konflik: 1 TPS terletak di area yang rawan konflik.

Dafid menjelaskan sebagai antisipasi dan pencegahan, Bawaslu Kabupaten Jombang telah menyusun strategi pengawasan untuk memastikan pemilu berjalan lancar. Beberapa strategi yang diterapkan antara lain:

Melakukan patroli pengawasan di TPS rawan. Koordinasi intensif dengan pemangku kepentingan terkait.Sosialisasi dan pendidikan politik kepada masyarakat.

Kolaborasi dengan pemantau pemilu, organisasi masyarakat, dan pengawas partisipatif. Menyediakan posko pengaduan yang dapat diakses masyarakat secara offline maupun online.

Dafid mengatakan berdasarkan hasil pemetaan, Bawaslu memberikan beberapa rekomendasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jombang, antara lain:

Melakukan antisipasi terhadap kerawanan yang telah dipetakan .Berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan stakeholder terkait untuk mencegah gangguan pada hari pemungutan suara.

Memastikan distribusi logistik tepat waktu dan sesuai jumlah serta kualitas yang diperlukan. Memprioritaskan kelompok rentan dalam layanan pemungutan dan penghitungan suara.Mencatat data pemilih dan penggunaan hak pilih dengan akurat.

Bawaslu juga akan mengawasi langsung ketersediaan logistik pemilu di TPS, serta memastikan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.

Dengan langkah-langkah pencegahan dan pengawasan yang matang, diharapkan Pemilu 2024 di Kabupaten Jombang dapat berlangsung secara adil, aman, dan demokratis. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya