SUARA INDONESIA

Perkuat Ekonomi Perempuan Dimasa Pandemi, SBI Tuban Salurkan Stimulan

M. Efendi - 26 July 2021 | 15:07 - Dibaca 886 kali
Pemerintahan Perkuat Ekonomi Perempuan Dimasa Pandemi, SBI Tuban Salurkan Stimulan
Perwakilan dari PT SBI Tuban, saat memberikan bantuan atau stimulan kepada perempuan binaan SBI, (Diah/Suaraindonesia.co.id)

TUBAN - Pandemi Covid-19 yang melanda negeri sangat berdampak bagi hampir seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya dari sektor kesehatan, tetapi juga kesenjangan sosial ekonomi.

Untuk dapat berkontribusi terhadap dalam pemilihan ekonomi akibat wabah virus corona, PT Semen Indonesia Group (SIG) melalui unit usaha PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Tuban, meluncurkan stimulan usaha bagi kelompok Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) dan Perempuan Wira Usaha (Perwira) melalui program BERDAYA. 

Tidak hanya mendapatkan stimulan usaha untuk penguatan ekonomi, perempuan dalam program BERDAYA juga mendapatkan pendampingan peningkatan kemampuannya. Diantaranya ialah pelatihan manajemen, keuangan sederhana, kepemimpinan dan produksi aneka makanan.

GA & Community Relations SBI Tuban, Trayudi Darma mengatakan, program BERDAYA khusus perempuan ini sengaja dirancang untuk membangun kesadaran kritis peremuan terhadap perannya, baik diranah domestik maupun publik. Melalui sistem pengorganisasian yang terarah ini diharapkan dapat terbentuk solidaritas antar perempuan dalam kelompok tersebut. 

Program ini sendiri telah diinisiasi oleh SBI Tuban sejak tahun 2019 lalu, dan tahun 2021 ini masuk pada angkatan (batch) ke 3. Sebanyak 20 perempuan mendapatkan stimulan usaha yang bervariasi, sesuai dengan hasil pemetaan potensi diri dan lingkungannya. Diantara mereka ada yang menjadi produsen makanan kecil, catering rumahan, penjual nasi uduk, produsen kopi hingga peternak kambing.

Dalam pertemuan rutin kelompok, mereka tidak hanya membahas tentang peluang ekonomi, namun juga persoalan psikososial yang mungkin mereka hadapi sebagai perempuan. 

Adapun sasaran dalam program BERDAYA ini adalah perempuan di sekitar pabrik SBI Tuban yang dalam kesehariannya melaksanakan peran dan tanggung jawab sebagai pencari nafkah, pengelola rumah tangga, dan pengambil keputusan serta penjaga keberlangsungan kehidupan keluarga atau yang biasa disebut dengan "Pekka".

Selain itu program tersebut juga menyasar perempuan yang memiliki potensi usaha dari kalangan menengah ke bawah atau Perempuan Wira Usaha (Perwira). Pada tahun 2020, sebanyak 10 PIRT telah lahir dalam proses pendampingan program BERDAYA ini. 

Di masa pandemi, program ini menjadi signifikan sejalan dengan hasil studi yang dilakukan oleh United Nations Women dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) tentang Dampak Covid-19 terhadap Gender dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, yang menunjukkan bahwa banyak perempuan di Indonesia yang bergantung dari usaha keluarga. Kemudian sedikitnya 82% diantaranya mengalami penurunan sumber pendapatan di masa pandemi. 

Selain itu, dampak wabah virus corona ini juga telah mempengaruhi kesehatan mental dan emosional perempuan. Hal ini disebabkan karena 57% perempuan mengalami peningkatan stres dan kecemasan akibat bertambahnya beban pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan, kehilangan pekerjaan dan pendapatan, serta mengalami kekerasan berbasis gender.

Melalui program BERDAYA batch 3 ini, diharapkan dapat berkontribusi terhadap penguatan ekonomi masyarakat, khususnya kelompok perempuan rentan dimasa Pandemi, dimana semua orang tengah berjuang untuk bertahan dan bangkit dari keterpurukan, baik secara psikososial maupun ekonomi. 

"Kami berharap tidak hanya kemandirian ekonomi yang terbangun, tapi juga tercipta mekanisme saling menguatkan dan memberi dukungan antara anggota Pekka dan Perwira," terang Trayudi Darma. 

Dilain tempat, Ketua Kelompok Pekka SBI Tuban, Susi (27) mengaku, usai mengikuti program SBI, dirinya menjadi paham banyaknya persoalan yang terjadi terhadap perempuan. Bukan hanya dari secara ekonomi, tapi juga kesenjangan sosial.

"Ternyata banyak hal yang dialami oleh perempuan, seperti mendapat cibiran karena setelah menikah belum punya anak arah karena menjadi janda. Disini kami saling menguatkan serta membantu memberi semangat untuk tetap fokus dan maju demi keluarga, terutama dimasa pandemi ini," terang pemilik Susi Cake and Crispy. 

Sementara itu, Sulikayatun (51), mengaku jika ia tidak pernah membayangkan dapat memulai usaha warung kopi melalui program Perwira dari SBI ini.

"Program ini membuat saya menjadi percaya diri untuk mewujudkan mimpi saya memulai sebuah usaha, sehingga sekarang saya sudah punya usaha Kopi Mbah Dok ini," tutupnya. (Diah). 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M. Efendi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV

Pemerintahan

View All
EDISI, 14 MARET 2024
14 March 2024 - 19:03
EDISI, 14 MARET 2024
EDISI, 12 FEBRUARI 2024
12 February 2024 - 17:02
EDISI, 12 FEBRUARI 2024
EDISI, 11 FEBRUARI 2024
11 February 2024 - 07:02
EDISI, 11 FEBRUARI 2024
EDISI, 09 JANUARI 2024
09 February 2024 - 17:02
EDISI, 09 JANUARI 2024
EDISI, 08 FEBRUARI 2024
08 February 2024 - 17:02
EDISI, 08 FEBRUARI 2024