BANYUWANGI- Dua desa di Banyuwangi yang dijadikan pilot projek Program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) mulai digarap.
Pemetaan di dua desa tersebut yakni Desa Watukebo dan Kepundungan, mulai dilakukan oleh Kementerian PPPA dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi.
Pemetaan bertujuan untuk menggali berbagai informasi di dua desa ini. Baik informasi mengenai demografi, sosiokultural, ekonomi, hingga potensi kerawanan.
Diantaranya, pemetaan jumlah anak, jumlah perempuan kepala keluarga dari segala umur, potensi ekonomi, berbagai infrastruktur penunjang yang ada di desa.
"Termasuk kasus kekerasan perempuan dan anak yang terjadi di desa tersebut," kata Kadinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, Senin (13/12/2021).
Mendatang, pihaknya juga akan melakukan rapat membahas mengenai penganggaran. Karena bersifat sharing program maka dana diperoleh dari kementerian dan sebagian dari Dana Desa (DD) ataupun Alokasi Dana Desa (ADD).
"Karena sharing program, jadi nanti kementrian itu alokasi dananya untuk apa saja. Dana dari desa baik itu melalui DD ataupun ADD itu untuk apa saja. Biar tidak double accounting," katanya.
Sebagai informasi, dalam pemetaan penentuan kawasan, kementerian dibantu oleh para relawan. Masing-masing desa dipilih sebanyak 10 orang relawan. Relawan tersebut disebut dengan Sahabat Perempuan dan Anak atau disingkat "SAPA". (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi