BANYUWANGI- Komitmen Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi untuk meningkatkan dan memberikan kenyamanan pelayanan bagi seluruh masyarakat, utamanya bagi penyandang disabilitas kini sudah lebih ramah.
Terlihat di sejumlah sudut ruangan pelayanan di Kantor PN Banyuwangi, seperti pintu masuk di sisi depan sampai ruang tunggu di sisi belakang telah ada jalan khusus bagi penyandang disabilitas.
Begitu pula di sejumlah ruangan sidang PN Banyuwangi juga telah ramah difabel.
Humas PN Banyuwangi Agus Pancara menyampaikan, fasilitas ramah difabel di kantor PN Banyuwangi telah dibangun sejak setahun yang lalu.
Adanya upgrade pelayanan tersebut, dapat memberikan akses keadilan untuk semua golongan masyarakat, terutama kepada penyandang difabel yg membutuhkan pelayanan di PN Banyuwangi.
"Penyandang disabilitas juga bisa lebih nyaman dan aman ketika melakukan aktivitas di lingkungan kantor PN Banyuwangi," kata Agus, Kamis (16/12/2021).
Agus menambahkan, sejak dibangun fasilitas ramah difabel. PN Banyuwangi tidak lagi mendapatkan keluhan dari masyarakat. "Setelah dibangun tidak ada lagi keluhan disabilitas," jelas Agus.
Meski di PN Banyuwangi telah ramah difabel, namun sejumlah pelayanan publik di Banyuwangi masih belum ramah. Seperti Kantor DPRD Banyuwangi, dan beberapa fasilitas publik lainnya.
Sebelumnya, DPRD Banyuwangi memastikan pembangunan fasilitas ramah difabel seperti ram atau kemudahan akses untuk para difabel khusus pengguna kursi roda, akan dilangsungkan di anggaran tahun depan.
Bukan itu saja DPRD Banyuwangi juga berencana menyediakan berbagai fasilitas penunjang bagi khalangan difabel. Diantaranya kursi roda, tongkat, dan sejumlah fasilitas lain.
"Kami pastikan pembangunan fasilitas serta penyediaan sarana ramah difabel akan dilakukan tahun depan," tegas Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara.
Selain itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi Mujiono juga mengatakan, pemerintah daerah akan terus memperbanyak fasilitas publik yang ramah bagi kaum difabel.
"Tempat-tempat publik yang belum ada ram nanti kita buatkan. Termasuk saya juga minta ke Dinas Pendidikan, setiap sekolah diberikan suatu tempat untuk difabel," kata Mujiono. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi