BANYUWANGI- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Banyuwangi, menyebut pekerja yang memiliki jaminan kecelakaan dan jaminan hari tua masih sangat minim.
"Hanya 22 persen saja yang menjadi kepesertaan. Itu artinya sebanyak 78 persen lainnya tak memiliki jaminan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua," kata Kepala BPJS Tenaga Kerja Banyuwangi, Eneng Siti Hasanah, Jumat (24/12/2021).
Dia merincikan, dari 622 ribu pekerja di Banyuwangi, hanya 93 ribu orang yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Masih sangat minim. Mungkin faktor penyebabnya karena kurang kesadaran, belum tahu manfaat yang didapat, faktor ekonomi maupun faktor yang lain juga berpengaruh," ucap Siti.
Padahal, kata dia, risiko kecelakaan kerja bisa menimpa sewaktu waktu, bahkan tak jarang nyawa menjadi taruhannya. Namun sayang risiko tersebut tak diimbangi adanya jaminan dan seakan diabaikan.
"Jika pekerja ikut BPJS Ketenagakerjaan, maka mereka akan terlindungi. Sebab jika mengalami kecelakaan kerja akan ditanggung oleh pihak kami," cetusnya.
Begitu juga jaminan hari tua bagi peserta, serta santunan senilai puluhan juta rupiah bagi keluarga yang ditinggalkan jika peserta tersebut sudah meninggal dunia.
"Seharusnya ini menjadi pertimbangan bagi para pekerja maupun perusahaan untuk mendaftar sebagai anggota BPJS Tenaga Kerja. Terlebih nilai premi yang harus dibayarkan dengan empat program nilainya cukup kecil," imbuhnya.
Meski peserta BPJS Ketenagakerjaan di Banyuwangi masih minim, pihaknya akan terus berusaha meningkatkan peserta. Baik menggandeng Pemkab Banyuwangi, sejumlah perusahaan maupun pihak terkait lainnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi