JEMBER - Bupati Jember, Hendy Siswanto, mewanti-wanti seluruh Kepala Sekolah yang ada di wilayah setempat agar menghindari Pungutan Liar (Pungli) di lembaga pendidikan.
Hendy mengatakan, praktik Pungli yang terjadi di sekolah kerapkali disebabkan oleh ketidaktahuan mereka saja. Bentuknya pun bermacam-macam.
"Mungkin mereka tidak menginginkan hal itu (Pungli - red). Tapi karena kurang berdiskusi dengan teman-teman APH, kadang-kadang bisa keliru juga (Sehingga melakukan praktik Pungli - red)," ucapnya seusai acara Sosialisasi Saber Pungli di Lingkungan Pendidikan se-Kabupaten Jember yang digelar di Aula PB Soedirman, Kamis (8/12/2022).
Kendati demikian, Hendy menyadari bahwa kebutuhan di masing-masing sekolah itu berbeda satu sama lain.
Oleh sebab itu, jika kondisi sekolah memang mendesak dan mengharuskan pihak sekolah untuk menarik iuran kepada wali murid, maka Hendy meminta agar membicarakan terlebih dahulu dengan pihak terkait.
"Diskusikan dulu dengan dinas, boleh atau tidak. Mulai dari hal kecil dulu," ungkapnya.
Jika usulan untuk menarik iuran kepada wali murid dibolehkan oleh dinas, maka Hendy mengimbau pihak sekolah hendaknya mengajak serta wali murid untuk berdiskusi soal iuran itu.
"(Iuran - red) bukan bentuk perintah. Tapi bagaimana mereka itu merasa memiliki pada sekolah itu," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Zainul Hasan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi