SURABAYA - Fraksi PKB DPRD Surabaya melalui Camelia Habiba mengusulkan dua tokoh Nahdlatul Ulama (NU) untuk dijadikan nama jalan di Surabaya.
"Fraksi PKB akan mencari dukungan di Yos Sudarso (DPRD Surabaya) karena minimal dua fraksi bisa mengusulkan Raperda Inisiatif DPRD," ujar Habiba.
Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya itu mengatakan, perubahan nama jalan memakai nama kedua tokoh bisa menjadi kado istimewa menjelang satu abad Nahdlatul Ulama yang dirayakan pada Februari mendatang.
"Usulan nama jalan ini menjadi kado satu abad NU, karena Surabaya adalah kota lahirnya Nahdlatul Ulama," kata dia.
Ia menyebutkan, nama kedua tokoh NU yang dimaksud ialah Hasan Gipo dan KH Ridwan Abdullah.
Habiba menjelaskan, kedua tokoh NU tersebut sangat melekat dan memiliki histori dengan Kota Pahlawan.
"Jalan Bubutan diubah menjadi Jalan KH Ridwan Abdullah, di mana beliau adalah pengarang lambang NU yang rumahnya ada di Bubutan dan kantor PCNU Surabaya adalah tempat sejarah kantor PBNU pertama," ungkapnya.
Sementara, lanjut dia, Jalan Iskandar Muda di Kecamatan Semampir diganti menjadi Jalan Hasan Gipo.
Alasan itu bukan tanpa dasar, karena menurut Ketua Fatayat NU Surabaya ini, meski Iskandar Muda merupakan Pahlawan Nasional, tetapi dirasa tak memiliki kaitan dengan Surabaya.
"Pahlawan Iskandar Muda tidak ada histori dengan Surabaya. Hasan Gipo adalah Ketua NU pertama, yang tidak jauh dari sana ada situs sejarah Langgar Gipo menjadi cagar budaya dan sejarahnya ada keterkaitan dengan KH Mas Mansyur," jelasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi