SURABAYA - Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Buchori Imron mendorong pemkot secepat mungkin melakukan pengerjaan drainase.
Untuk apa? Buchori mengatakan, pengerjaan drainase sangat diperlukan mengingat Surabaya masih kerap mengalami banjir di beberapa daerah.
Pada 2023 ini, pemkot kembali menyentuh pengerjaan drainase hingga pembuatan rumah pompa baru. Anggaran sebesar Rp 867 miliar untuk tahun ini. Angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun lalu, yang sebesar Rp 541 miliar.
Diketahui, pengerjaan infrastruktur penanggulangan banjir kini masih dalam tahap lelang. Itu dilakukan mulai Januari hingga Februari tahun ini. Buchori pun sepakat apabila proyek drainase melalui proses lelang.
"Awal tahun lelang, masuk awal Maret pengerjaan sudah dilakukan. Ini untuk lelang proyek drainase dengan nilai proyek yang cukup besar," kata legislator PPP satu-satunya di Surabaya, Rabu (8/2/2023).
Ia menegaskan, jika awal Maret proyek mulai digarap, sudah seharusnya pertengahan tahun seluruhnya rampung.
Lain hal, lanjut dia, pengerjaan drainase di kampung-kampung yang memakan anggaran penunjang tidak terlalu besar.
"Karena bisa direvisi saat Perubahan Anggaran Keuangan atau PAK. Tapi kalau proyek sudah dianggarkan murni, ya memang harus dikerjakan sejak awal. Itu sudah perjanjian antara dewan dengan dinas terkait ketika pembahasan APBD," ungkapnya.
Lebih tegas Buchori mengatakan, kalau pengerjaan proyek drainase tidak sesuai target waktu, maka itu dapat mengganggu proyek lainnya.
"Jika November proyek tidak selesai maka mengganggu seperti pengawasan, distribusi barang, dan malah enggak karuan," tegasnya.
Ia menambahkan, proyek dengan anggaran miliaran rupiah apalagi mengalami peningkatan angka dari tahun sebelumnya, maka sudah sepatutnya beres paling lambat pada Agustus 2023.
"Jadi, lelang sejak awal tahun itu tepat sehingga seluruh proyek di Surabaya (November) tuntas," imbuhnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi