LAMONGAN – Peningkatan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) menjadi kunci penting dalam penyelengaran tata kelola pemerintahan. ASN memiliki tanggung jawab memberikan layanan yang handal dan berkualitas.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus melakukan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) kalangan ASN di lingkup pemerintahan setempat. Ini bagian dari komitmen menciptakan tata kelola pemerintahan yang berkelas dunia.
Melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lamongan melaksanakan empat langkah untuk menuju tata kelola pemerintah berkelas dunia. Diantaranya, mengelola kelembagaan dari struktural menjadi fungsional yang bertujuan untuk membentuk ASN lebih lincah terhadap tugasnya.
Menyusun kebijakan Pemerintahan dengan melibatkan publik, akademisi, media dan lainnya. Kemudian, menerapkan budaya kerja dengan target, dan adanya pengawasan melekat baik dari internal maupun eksternal.
"Kita mulai melakukan perubahan dalam melakukan budaya kerja, yang sudah kita terapkan ialah perubahan pada SDM nya terutama para ASN karena merupakan bagian dari penyelenggara Pemerintahan," kata Kepala Dinas BKPSDM Lamongan Shodikin saat membuka seminar dengan tema Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Agile dan Dinamis Sebagai Langkah Akselerasi Mewujudkan Birokrasi Berkelas Dunia, Selasa (14/3/2023).
Shodikin menegaskan, empat upaya tersebut diyakini mampu memenuhi kriteria pemerintahan berkelas dunia yakni profesional, integritas, orientasi publik, budaya pelayanan yang tinggi, serta memiliki wawasan global.
Selain harus beradaptasi dengan segala perubahan yang ada, pemerintah juga harus mulai merancang pengelolaan segala sektor untuk menuju go internasional. Hal itu disampaikan oleh Dosen Ilmu Politik Universitas Brawijaya Abdul Aziz yang juga menjadi narasumber pada seminar yang diikuti perwakilan ASN lingkup Pemkab Lamongan.
"Pemkab harus mulai merancang pengelolaan untuk menjadi mendunia. Seperti halnya mengelola potensi yang dimiliki jangan hanya tingkat regional, tetapi harus mulai memikirkan penjualannya mulai dari pengemasan hingga ekspornya," kata Abdul Aziz.
Abdul Aziz juga mengajak para ASN Lamongan untuk bisa melawan kultur birokrasi dari otoritarian atau feodalistik agar bisa menjadi kultur profesionalisme atau berkinerja tinggi.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi