SUARA INDONESIA

Kisah Inspiratif Guru TPQ Ash-Shobirin, Bangun Semangat Anak Muda Belajar Agama

- 23 October 2020 | 13:10 - Dibaca 6.37k kali
Pendidikan Kisah Inspiratif Guru TPQ Ash-Shobirin, Bangun Semangat Anak Muda Belajar Agama
Guru-guru TPQ Ash-Shobirin, Wonosari, Kabupaten Malang Peringati Hari Santri Nasional. (Foto: Aidha Dhum)

KABUPATEN MALANG - Di zaman milenial ini banyak santriwan-santriwati yang sudah berkurang untuk aktif dalam kegiatan keagamaan. Karena harus mengikuti daring, dan luangnya waktu mereka untuk bermain.

Beda dengan muda-mudi di TPQ Ash-Shobirin ini, yang 70% nya adalah murid Sekolah Menengah Atas (SMA) yang masih aktif dalam kegiatan belajar Al-Qur'an bahkan bermusik Banjari dalam bershalawat Nabi.

TPQ Ash-Shobirin berada di Desa Wonosari Dusun Sumbersari Kabupaten Malang. Yang hanya mempunyai 2 tenaga pengajar, serta kepengurusan TPQ diserahkan kepada para Wali Santri.

"TPQ ini lahir sejak tahun 2010, yang menjadi hari pertama saya mengajar TPQ," tutur Afifatulima Muttaqin, Kepala TPQ, Kamis (22/10/2020) lalu.

Guru di TPQ

Afifatulima Muttaqin (28), adalah guru cantik muda dan berjiwa kekinian untuk para santri. Sehingga banyak anak usia remaja yang tetap semangat belajar ilmu agama, di tengah kerasnya zaman saat ini.

Banyak remaja yang termotivasi atas bimbingan dan kegiatan menarik agar mereka tidak bosan mendalami ilmu agama Islam seperti hal nya baca tulis Al-Qur'an, ilmu tajwid, ilmu fiqih, bahasa arab, hafalan surat pendek dan hadist,

"Selain belajar di dalam ruangan, kita juga melakukan kegiatan belajar Outclass seperti mencintai alam dan lingkungan sekitar. Karena disini juga ada pelajaran seni seperti menggambar kaligrafi, Qiro'ah dan bermain musik untuk bershalawat dengan membentuk kelompok Banjari," pungkas Ibu muda bersuara merdu dan hobi bernyanyi itu.


TPQ di Masjid

Bukan karena mereka tidak menyediakan tempat lain sebagai tempat mengajar TPQ, namun Afifatul ingin menumbuhkan minat para santri agar lebih sering berkumpul di masjid daripada nongkrong di kafe. Selain itu mereka bisa bergotong royong membantu Takmir Masjid menjaga kebersihan.

"Karena memang goalku biar anak-anak terbiasa dengan Masjid. Karna mereka adalah satu-satunya penerus perjuangan orang yang sudah sepuh sepuh," ujar Guru Madrasah Ibtidaiyah NU Plandi, Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang itu.

Pengajian Saat Pandemi

Dengan memohon izin kepada Kepala Desa setempat, Afifatul dapat mengadakan peringatan Hari Santri Nasional, dan Maulid Nabi Muhammad Saw.

Dengan protokol kesehatan yang berlaku, dan melaksakan kegiatan dengan tidak mengumpulkan masa terlalu banyak. 

Ia mengundang Ustad Hari Setiawan Budi, ustad yang masih terlihat muda dan gaul. Ustad Hari merupakan seorang Kepala Sekolah SD Brawijaya Smart School Malang.

"Alhamdulilah acara berjalan lancar, besar harapan saya para Wali Santri juga mau mengaji dan memperdalam ilmu agamanya bersama kami," tutup Afifatul Muttaqin dengan memberi motivasi dari harapanya kepada masyarakat sekitar yang sudah lanjut usia dan malu untuk belajar di TPQ. (Dhum)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV