NGAWI - Dugaan adanya data fiktif peserta kejar paket C di sejumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada di wilayah Ngawi mulai mencuat kepermukaan, Rabu (31/3/2021).
Hal ini setelah salah satu pemilik PKBM Al Amin yang ada di Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi memberikan keterangannya di hadapan awak media beberapa hari yang lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kodir yang merupakan ketua PKBM Al Amin mengatakan, bahwa PKBM nya pada tahun 2019 sebanyak 117 peserta didik kejar paket C merupakan fiktif.
"Iya Fiktif, peserta kejar paket C tahun 2019 di PKBM saya ada 205 orang, yang 117 peserta itu titipan dari Pak Istamar. Saya hanya dititipi data berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), dan saya tidak pernah bertemu tatap muka dengan peserta tersebut," katanya.
Namun Kodir enggan memberikan data peserta secara detail ketika diminta oleh awak media. Alasannya, tidak berani karena posisinya sebagai bawahan.
"Terkait data nama peserta PKBM langsung ke Pak Istamar saja, saya tidak berani, karena posisi saya hanya sebagai bawahan," ucapnya.
Sementara itu, Istamar selaku Kepala Bidang Paud Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi yang membidangi pendidikan Non Formal mengakui, dirinya telah menitipkan seribu lebih data peserta yang diambilkan dari data Program Keluarga Harapan (PKH) di beberapa PKBM.
"Betul, ada seribu sekian jumlah peserta kejar paket C yang saya titipkan di beberapa PKBM. Data peserta tersebut saya ambilkan dari data PKH tahun 2019," Ujar Istamar saat ditemui di ruangan kerjanya kantor Dinas Pendidikan.
Istamar pun belum bersedia ketika diminta menunjukkan data nama nama peserta kejar paket C secara detail kepada awak media.
"Datanya harus saya cari dulu, namun yang saya ingat ada sekitar 8 PKBM yang saya titipi data peserta dari PKH, kalau detail peserta nya harus saya cari dulu," kilahnya.
Diketahui, program dari pemerintah pusat tersebut dianggarkan sebesar Rp 1,8 juta tiap peserta. Dana anggaran langsung di transfer ke rekening atas nama PKBM berdasarkan data jumlah peserta yang ada. Jika dugaan data fiktif peserta kejar paket C ini benar adanya, maka hal ini berpotensi merugikan negara.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : Ari Kurniawan |
Komentar & Reaksi