BANYUWANGI- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah berperan penting dalam kemajuan dunia, juga termasuk kemajuan dalam bidang pendidikan.
Pengembangan dalam dunia pendidikan banyak berbagai cara, terutama dalam pengembangan teknologi, internet serta pemanfaatan terkait perangkat lunak (software) aplikasi. Hal ini bisa mendapatkan hasil yang sangat baik di dalam metode pengajaran dan pembelajaran.
Untuk mewujudkan itu, sejumlah Dosen Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat untuk membantu dunia pendidikan lebih berkembang pesat lagi.
Mereka mengedukasi para guru KKG di SDN 1 Singojuruh melalui pelatihan pembuatan video dengan aplikasi Filmora. Uniknya, hasil kreasi video pembelajaran para guru itu nanti diunggah melalui aplikasi buatan mahasiswa Poliwangi jurusan IT, yang mana aplikasi tersebut diberi nama Sayuwiwit.Edu.
Pelatihan dilakukan oleh tiga dosen Poliwangi, yang membidangi pemanfaatan aplikasi Filmora untuk pembelajaran pada anak didik. Ketiga dosen terbaik ini adalah Inno Cahyaning Tyas, S.Pd.,M.Pd, Arum Andari Ratri, S.SI., M.Si, Muhammad Hilmy, S.PD.I, M.Pd.
Inno Cahyaning Tyas berucap, tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah memberikan motivasi terkait meningkatkan pembelajaran peserta didik, khususnya pada pembuatan video dengan aplikasi Filmora. Agar para guru-guru dapat terus berkreasi untuk memberikan pembelajaran, serta para peserta didik juga mudah dalam memahami pada proses pengajaran.
"Kegiatan pelatihan dan pembuatan aplikasi ini juga dilaksanakan guna mempersiapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di bidang pendidikan sekolah dasar (SD)," kata Inno, Selasa (9/8/2022).
Inno menerangkan, manfaat dari aplikasi yang dirancang mahasiswa IT terbaik Poliwangi itu bisa memfasilitasi video pembelajaran kreativitas guru-guru. Sehingga para guru tidak lagi harus menggunakan video pembelajaran yang diunduh dari YouTube.
"Selain itu aplikasi ini hanya khusus fokus pada video pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa fokus pada pembelajaran dan tidak akan mengakses video sebebas di YouTube. Dimana kita tahu, YouTube banyak konten games dan apabila anak diarahkan ke YouTube maka fokus belajarnya akan berubah," kata Inno.
Inno juga membeberkan, para guru juga tidak perlu khawatir merasa kesulitan menggunakan aplikasi Sayuwiwit.Edu ini, dikarenakan cara kerjanya sama seperti YouTube.
"Untuk pengoperasiannya sama dengan YouTube yaitu unggah link pada aplikasi dan itu hanya guru yg bisa unggah. Keunggulannya aplikasi ini juga pada kemudahan video yang telah dimiliki, itu bisa diakses tanpa internet atau dalam keadaan offline tanpa data," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi