CILACAP, Suaraindonesia.co.id - SMP Pius Cilacap bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Fakultas Kedokteran Unsoed Purwokerto menggelar workshop peningkatan kapasitas guru, Sabtu (23/09/2023).
Workshop diikuti seluruh guru di SMP Pius Cilacap. Materi kali ini difokuskan kepada peningkatan kesehatan reproduksi remaja.
Hal itu dalam rangka menghadapi generasi digital natives saat ini, khususnya di kalangan pelajar SMP yang bisa berdampak negatif terhadap tindakan menyimpang yang dilakukan seperti seks bebas, maupun lainnya dan perlu adanya pendampingan.
"Ini tahun kedua kerja sama kami dengan SMP Pius dan fokusnya kepada peningkatan kesehatan reproduksi remaja, khususnya pada aspek medis dan psikologisnya, tidak hanya teori, tapi juga ada prakteknya," ujar Ketua LPPM Fakultas Kedokteran Unsoed Purwokerto, dr. Chatarina Widiartini.
"Tahun lalu kepada anak-anak, dan tahun ini kepada guru karena dipandang perlu adanya peningkatan kapasitas guru, supaya nanti bisa mendampingi dan bagaimana cara menghadapi anak didiknya," sambungnya.
Sementara itu, Kepala SMP Pius Cilacap, Thomas Sutasman mengatakan, bahwa peningkatan kapasitas guru ini penting agar nantinya para guru dapat membimbing dan mendampingi siswa, khususnya dalam hal kesehatan reproduksi remaja.
"Jadi bagaimana sekolah bisa memberikan yang terbaik bagi siswanya," ungkap Thomas.
Thomas mengaku bahwa pihaknya sudah melakukan penyuluhan kepada siswa berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja. Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan dini terhadap hal-hal yang menyimpang.
"Intinya anak-anak kami harus menjadi anak-anak yang cerdas dalam memilah ini bagus atau tidak berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja," pungkas Thomas.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Satria Galih Saputra |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi