SUARA INDONESIA

Pengakuan Mengejutkan PB PGRI Terkait Kondisi Honorer di Indonesia

Tamara Festiyanti - 19 November 2023 | 05:11 - Dibaca 2.40k kali
Pendidikan Pengakuan Mengejutkan PB PGRI Terkait Kondisi Honorer di Indonesia
Gambar ilustrasi honorer Foto: Berita Satu/Jejaring Suaraindonesia.co.id

SUARA INDONESIA, JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) memberikan pengakuan mengejutkan terkait kondisi honorer di Indonesia.

Hal itu diungkapkan juru bicara PB PGRI Ilham Wahyudi, sebagai respon atas pertanyaan kepada Suara Indonesia, Minggu (20/11/2023).

"Kondisi yang sebenarnya honorer masih banyak yang bernasib tragis.Khususnya pegawai tidak tetap (PTT)," ungkap Ilham membocorkan.

Menurut Ilham, setiap ada perekrutan aparatur sipil pemerintah (ASN) para abdi negara khususnya yang ada di sekolah banyak yang gigit jari.

"Mereka harus mengubur mimpinya. Karena formasi ASN untuk PTT untuk sekolah selalu nihil," katanya.

Yang lebih tragis lagi, menurut Ilham, gaji mereka sangat tidak layak.

"Kami mendapatkan aduan dari banyak pihak. Tidak hanya itu, kami juga turun ke bawah begitulah kondisinya," akui Ilham.

Tidak hanya itu, diakui Ilham kondisi guru honorer khususnya pinggiran juga masih banyak belum terangkat.

"Ada yang nyambi jual gas, ada yang nyambi jadi sopir. Ini berdosa kalau tidak diperjuangkan," tutupnya.

Dari kegelisahan itu, PB PGRI Teguh Sumarno menempatkan memperjuangkan honorer agar lebih baik lagi menjadi skala prioritas.

"Mereka juga mimpi, punya anak, punya masa depan. Mereka sudah mengabdi pada negara puluhan tahun," tutup Ilham.

Sementara Ketua Umum PGRI Teguh Sumarno membenarkan, bahwa kondisi honorer masih banyak yang memperihatinkan.

"Kita mencoba melakukan lobi kepada pemerintah, bagaimana para honorer mendapatkan kemudahan untuk meraih mempinya," paparnya.

Untuk jumlahnya, diakui Teguh masih sangat banyak hampir merata di seluruh Indonesia.

"Ini menjadi catatan khusus dan perhatian kami untuk kedepannya," tutupnya.

Perlu diketahui,  jumlah tenaga honorer menurut Badan Kepegawaian Negara (BKN) membeludak, sebanyak 2,3 orang belum terangkat menjadi ASN.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Tamara Festiyanti
Editor : Wildan Muklishah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya