SUARA INDONESIA - Pada Kamis, 15 Agustus 2024, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember mengadakan sosialisasi program akuisisi pengetahuan lokal yang bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kegiatan ini dilaksanakan secara luring dan daring, bertujuan memberikan wawasan kepada dosen dan pegawai di lingkungan UIN KHAS Jember tentang pentingnya mengintegrasikan kearifan lokal dalam penelitian akademik.
Dwi Ari Nugroho, perwakilan dari BRIN, dalam sambutannya menjelaskan bahwa BRIN yang dibentuk pada pertengahan tahun 2021 kini telah memiliki sekitar 15 ribu sumber daya manusia (SDM) yang tersebar di berbagai wilayah.
Produk riset yang dihasilkan BRIN telah dapat diakses secara online, sehingga mempermudah kolaborasi dan pengembangan penelitian berbasis data.
Prof. M. Khusna Amal, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UIN KHAS Jember, menekankan bahwa program ini sejalan dengan visi universitas untuk menjadi pusat kajian yang berbasis pada kearifan lokal.
"Sosialisasi ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam memperkuat jaringan riset strategis di lingkungan akademik, dengan harapan fakultas-fakultas di UIN KHAS Jember dapat memanfaatkan program ini untuk meningkatkan kualitas publikasi dan kurikulum," ujarnya.
Selain itu, Prof. M. Khusna Amal berharap agar Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN KHAS Jember dapat memaksimalkan potensi program ini, baik dalam bidang pengabdian kepada masyarakat maupun penelitian ilmiah yang mengangkat kearifan lokal. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam dunia riset nasional.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan seluruh civitas akademika UIN KHAS Jember dapat terinspirasi untuk mengintegrasikan kearifan lokal dalam setiap riset mereka. Kegiatan ini bukan hanya sekadar program akademik, tetapi juga langkah konkret dalam memperkuat nilai-nilai budaya lokal yang sangat penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Aditya Mulawarman |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi