SUARA INDONESIA

Refleksi Hari Pertanian, Begini Kata Basiri Petani Hidroganik Pagelaran Malang

Imam Hairon - 24 September 2020 | 15:09 - Dibaca 843 kali
Peristiwa Daerah Refleksi Hari Pertanian, Begini Kata Basiri Petani Hidroganik Pagelaran Malang
Basiri, Petani Hidroganik Pagelaran Malang.

KABUPATEN MALANG - Merefleksi peringatan Hari Pertanian, Kamis 24 September 2020 petani Hidroganik Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Basiri punya catatan tersendiri.

Basiri menyatakan jika ada 3 PR (pekerjaan rumah) utama yang mendesak dicarikan solusi adalah terjadinya alih fungsi lahan pertanian yang tidak terkendali secara nasional.

"Sebagai wujud apresiasi maka saya menilai ada tiga pekerjaan utama yang harus diselesaikan. Yang pertama adalah terjadinya alih fungsi lahan pertanian yang tidak terkendali secara nasional," tegas Basiri Kamis (24/09/2020).

Pria konseptor dan pendiri Bengkel Mimpi wadah pemberdayaan petani muda Kabupaten Malang ini menuturkan, selayaknya dilakukan regulasi, pengaturan lewat kebijakan yang pro petani, agar lahan pertanian tidak semakin habis. 

Persoalan kedua yang perlu dicarikan jalan keluar adalah semakin banyaknya usia golongan petani yang sudah uzur alias sudah lanjut usia. 

"Sekarang ini petani sudah banyak yang tua. Usia petani rata-rata diatas 50 tahun. Perlu dilakukan kaderisasi dan pemberdayaan mencetak petani millenial," terang Basiri.

Selanjutnya PR ketiga adalah, harga komoditas pertanian yang tidak stabil yang berdampak merugikan petani. "Semestinya harga komoditas pertanian bisa stabil agar petani terlindungi," papar Basiri. 

Dari ketiga persoalan pertanian yang dipaparkan tersebut, Basiri menilai dampaknya sangat merugikan petani rakyat.

"Akumulasi dari tiga persoalan tersebut adalah sulit tercapainya kesejahteraan petani dan swasembada pangan," terang Basiri.

Potensi Pertanian

Tak hanya memaparkan tentang persoalan dan tantangan sektor pertanian saati ini, Basiri juga mengungkapkan adanya berbagai peluang potensi yang mesti dikembangkan untuk mewujudkan ketahanan pangan.

"Ada beberapa potensi yang layak untuk dikembangkan. Yakni pemanfaatan lahan pekarangan untuk bertani, pemanfaatan lahan kering/tandus untuk bertani dengan bantuan teknologi, dan pengembangan potensi anak muda untuk menjadi petani produktif," tukas Basiri.

Inovasi Baru Bengkel Mimpi

Sebagai wujud kepedulian terhadap penciptaan ketahanan pangan, Bengkel Mimpi membuat inovasi baru berupa sistem budidaya padi sistem tetes untuk lahan kering.

Basiri menjelaskan, gambaran sistem ini adalah padi ditanam di lahan kering dengan menggunakan irigasi tetes.

"Alhamdulillah dengan sistem ini InshaAllah hemat air sampai 70%. Dan peningkatan hasil sampai 50%," imbuh Basiri.

Basiri berharap ke depan swasembada pangan dan kesejahteraan petani bisa tercapai.

"Kami siap berpartisipasi mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan. Doakan bisa terealisasikan dan petani bisa sejahtera," pungkas Basiri. (had)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV