GRESIK - Hidup Samini sungguh memperihatinkan. Perempuan 80 tahun itu tinggal sebatang kara di sebuah rumah Desa Tenaru RT 05, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.
Sehari-hari Samini hanya berada diatas tempat tidur. Dia tidak bisa berjalan karena penyakit diabetes yang diderita cukup parah.
Yang lebih miris lagi, Samini jarang tersentuh bantuan dari pemerintah. Hanya uang yang diterima dalam waktu tiga bula sekali. Itupun tidak pasti.
"Kalau uang dapat Rp 300 ribu dalam tiga bulan sekali. Tapi jarang-jarang dapatnya," ujar Suwati, yang setiap hari mengirim makanan.
Suwati menjelaskan, Samini merupakan istri pamannya bernama Josari. Pada Juli 2020 lalu Josari meninggal dunia. Sehingga Samini harus hidup sebatang kara.
"Bu Samini sudah tidak punya anggota keluarga lagi. Makanya saya setiap hari yang mengirim makan dan bersih-bersih rumah. Setelah itu saya pulang lagi," ungkap perempuan yang tinggal satu desa itu.
Suwati menyebutkan, nenek tidak pernah mendapat bantuan sembako. Seperti besar dan kebutuhan yang lain. Sementara yang mengobati penyakit diabetes seorang bidan yang masih keluarga kades setempat.
"Bantuan sembako tidak ada. Selama ini dibantu oleh bidan dari keluarga kepala desa untuk mengobati penyakit diabetnya," ungkapnya.
Pihaknya berharap, pemerintah ikut memikirkan nasib warganya yang membutuhkan perhatian.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi