MALANG - Guna mendapatkan hasil yang maksimal, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) kembali memprogramkan akselerasi atau percepatan guru besar.
Sebanyak 23 calon guru besar akan didampingi oleh Prof Dr Irwan Abdullah dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM), untuk menghasilkan artikel ilmiah yang siap dipublikasi di jurnal bereputasi internasional.
"Bulan Agustus ada tambahan 6 yang sebelumnya 6, sekarang tambah 6 jadi 12. Ada yang lagi yang mengajukan itu sejumlah 23 orang. Mudah-mudahan yang telah mengajukan itu turun SK-nya tahun 2020," kata Rektor UIN Malang, Prof Dr Abdul Haris MAg.
Sementara itu, Ketua LP2M UIN Malang, Prof Dr Tutik Hamidah MAg, menambahkan jika semua peserta percepatan guru besar harus menyatakan kesiapan secara tertulis. Hal ini dilakukan agar peserta yang sudah mendaftar siap mengikuti kegiatan hingga tuntas.
"Semua peserta akan digembleng langsung bagaimana menulis artikel yang baik hingga submit di jurnal terindeks Scopus," katanya.
Nantinya, pelaksanaan akan dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pada 29 September hingga 4 Oktober 2020. Gelombang kedua pada 6 Oktober hingga 11 Oktober 2020.
Rencananya, Tim LP2M memilih Yogyakarta sebagai tempat klinik intensif bagi calon profesor UIN Malang tersebut.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama UIN Malang, Dr Uril Bahruddin, menambahkan bahwa program percepatan guru besar sangat membantu menaikkan kualitas UIN Malang.
Maka, kata Uril, para pimpinan berharap, peserta dapat dilatih menghasilkan artikel yang bermutu sehingga program bisa berjalan dengan baik.
"Teknis pelaksanaan percepatan guru besar ini sangat penting, sehingga perlu disiapkan secara matang. Meski di tengah pandemi, semoga pelaksanaan percepatan guru besar sukses dan lancar sehingga bisa memberikan manfaat untuk kita semuanya," pungkasnya
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi