SUARA INDONESIA

PLN Sebut Layang-layang jadi Penyebab Pemadaman Listrik di Banyuwangi

Muhammad Nurul Yaqin - 21 October 2020 | 11:10 - Dibaca 5.64k kali
Peristiwa Daerah PLN Sebut Layang-layang jadi Penyebab Pemadaman Listrik di Banyuwangi
Ilustrasi layang-layang yang tersangkut di kabel PLN. (Foto: Istimewa).

BANYUWANGI - Layang-layang tercatat sebagai penyebab terjadinya ratusan kali pemadaman listrik di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banyuwangi Krisantus Hendro Setyawan mengatakan, layang-layang yang tersangkut jaringan berdampak serius terhadap distribusi listrik ke rumah warga.

"Sejak Januari 2020, tercatat 100 lebih kejadian listrik padam akibat layang-layang," kata Kris sapaan akrabnya saat ditemui Suara Indonesia.

Ia menjelaskan, untuk awal-awal yang marak bermain layang-layang di daerah Banyuwangi Kota. Namun untuk dua bulan terakhir ini, warga yang bermain layangan di wilayah tersebut sudah mulai reda.

"Hanya saja sekarang sudah berganti ke wilayah selatan. Mulai dari Kecamatan Rogojampi, Jajag, Muncar dan Genteng," ujarnya.

Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banyuwangi Krisantus Hendro Setyawan (kiri) dan Manajer Bagian Jaringan PLN UP3 Banyuwangi Erwin Budi Prasetyo (kanan).


Untuk menekan angka gangguan listrik akibat layangan, PLN Banyuwangi gencar lakukan sosialisasi ke masyarakat di 5 Unit Layanan Pelanggan (ULP). Diantaranya ULP Banyuwangi Kota, ULP Rogojampi, ULP Jajag, ULP Muncar dan ULP Genteng.

"Setiap sore kita berpatroli, dengan memberikan himbauan secara persuasif. Kita beri edukasi ke masyarakat tentang bahaya layang-layang. Terutama layang-layang yang pakai benang kawat dan juga pakai lampu," tambah Manajer Bagian Jaringan PLN UP3 Banyuwangi Erwin Budi Prasetyo.

Hingga malam hari, kata Erwin, masih didapati masyarakat yang bermain layang-layang menggunakan lampu dari baterai.

"Justru yang menjadi potensi paling besar terjadinya gangguan jaringan listrik karena layangan berlampu itu. Karena sering kali diikat di pohon, pada saat tidak ada angin jatuh di jaringan. Jika itu menyentuh jaringan kita, bisa terjadi korsleting listrik," ungkapnya.

Pihaknya tidak melarang masyarakat bermain layang-layang. Namun jika memang ingin bermain layangan harus dikendalikan. PLN menganjurkan masyarakat untuk bermain layang-layang di lapangan terbuka yang jauh dari jaringan maupun instalasi listrik.

"Akan tetapi harus melihat arah angin. Layangan yang dimainkan betul-betul dikendalikan, jangan sampai jatuh di jaringan listrik PLN. Tau-tau kan diadu dan putus hingga jatuh ke jaringan," harapnya.

Menurut Erwin, kepedulian masyarakat khususnya penggemar layang-layang sangat penting untuk tidak bermain dekat jaringan PLN, apalagi sampai menyentuh jaringan listrik. Hal ini juga membahayakan jiwa mereka yang bermain, bisa saja terkena aliran listrik melalui benang layang-layang yang dimainkan.

"Kalau benangnya ada unsur logam bisa jadi pengantar langsung. Kalau tidak ada unsur logamnya, kalau tidak basah sih aman. Cuman resikonya, jika layangan nyangkut di kabel dan benang yang berdempetan dengan kabel itu ditarik bisa terjadi ledakan," paparnya.

Untuk itu, PLN Unit Induk Wilayah Kabupaten Banyuwangi menghimbau masyarakat agar menghindari bermain layang-layang di bawah jaringan listrik. Agar listrik yang masuk ke rumah-rumah pelanggan aman tanpa ada gangguan. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya