RIAU- Ruas jalan lintas tengah yang ada di Kabupaten Inhu (Indragiri Hulu), Riau mengalami rusak berat. Kondisi terparah berada di Kecamatan Kelayang.
Tepatnya di Desa Bukit Selanjut, dan Desa Simpang Kota Medan. Dari pengakuan warga setempat, hampir setiap hari terjadi insiden kecelakaan di lokasi itu.
Mulai dari pengendara sepeda motor yang terperosok, hingga mobil barang dan mobil berat bertonase tinggi yang terguling. Seperti halnya, mobil pengangkut batu bara, kelapa sawit, dan tangki CPO.
Tidak itu saja, truk trailer pengangkut kayu akasia dari perusahaan HTI (Hutan Tanaman Industri) yang merupakan bahan baku PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper), juga sering terjungkal pada ruas jalan itu.
Bahkan, warga setempat mengklaim bahwa truk milik dari perusahaan besar (batu bara dan RAPP - red) itu, adalah penyebab utama kerusakan jalan lintas penghubung Kabupaten Inhu dan Kuantas Singingi itu.
"Kerusakan pada ruas jalan ini sudah berlansung sejak tiga tahun silam, namun tidak ada upaya perbaikan dari instansi terkait," kata anggota DPRD Inhu, Trumen Victor, kepada SuaraIndonesia.co.id, Senin (2/11/2020) via selulernya.
Mirisnya lagi sebut Trumen, sejak enam bulan terakhir kerusakan pada ruas jalan itu kian bertambah parah. Bahkan, di beberapa titik jalan yang rusak, terdapat lobang yang menganga dengan kedalaman mencapai setengah meter lebih.
"Dari hari ke hari, kondisi ruas jalan itu terus memburuk, dan harus segera diperbaiki. Jika tidak, kita khawatir akan menelan korban jiwa," ketus politisi muda Partai Perindo itu.
Dan dalam dua hari ini lanjut Trumen, sudah lebih dari tiga mobil yang terjungkal di lokasi jalan rusak tersebut. Dan rata-rata, muatan mobil itu melebihi tonase.
"Maka dari itu, sebagai warga Kecamatan Kelayang dan Anggota DPRD Inhu, saya berharap agar Pemprov Riau dalam hal ini Dinas PUPR untuk cepat tanggap dan segera melakukan perbaikan," tuturnya.
Dan diharapkan, perbaikan tersebut dapat dilaksanakan secepatnya, sehingga tidak menambah daftar korban yang terjungkal di lokasi itu. "Jangan sampai masyarakat jadi korban baru dilakukan perbaikan," tutup Trumen. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi