NGAWI - Awal pekan di bulan November 2020, warga Ngawi di kejutkan dengan peristiwa tragis yang merenggut dua nyawa di lokasi yang berbeda pada Minggu (1/11/2020).
Kejadian yang membuat geger warga Ngawi yakni meninggal dunia akibat menghirup gas beracun dari dalam sumur. Peristiwa yang terjadi di Dusun Simo Gempol, Desa Simo, Kecamatan Kwadungan di area persawahan tersebut satu nyawa melayang. Korban bernama Harni Harjo Prayitno (65) merupakan pemilik sawah berikut sumur maut yang menghilangkan nyawanya.
Kapolsek Kwadungan AKP Sunaryati menjelaskan, awalnya korban hendak mengangkat mesin pompa air yang berada di dalam sumur sedalam 6 meter. Namun, teriakan korban minta tolong kepada keluarga yang saat itu juga membantu memperbaiki tak dapat menyelamatkan nyawanya.
"Korban sedang memperbaiki sumur pompa yang ada di dalam sumur, ketika mau mengangkat mesin pompa korban tiba tiba teriak minta tolong. Lantas pada saat itu juga ada dua keluarga yang ikut membantu, mencoba menolong. Tapi nahas, korban tak tertolong justru keluarga mau pingsan karena diduga menghirup gas beracun yang ada di dalam sumur," terang Sunaryati.
"Dalam proses evakuasi, Kepolisian bersama Tim SAR BPBD memgevakuasi korban, lanjut korban dilakukan visum oleh Tim Medis. Dan kedua anaknya bernama Agus Parasianto (43) dan adiknya Wawan (30) dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan," pungkas Sunaryati.
Tak hanya itu, peristiwa mengagetkan juga terjadi di Terminal Kertonegoro Ngawi. Seorang penumpang bernama Moh Abdul Rohman (44) tewas di dalam bus patas dengan nopol S 7502 US jurusan Surabaya Semarang. Korban di ketahui merupakan warga RT 04/06 Dusun/Desa Kedungrejo, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah.
Arif yang merupakan kru dari bus tersebut kepada awak media mengatakan, ketika bus masuk terminal lama, korban dibangunkan tetapi tak kunjung bangun, sadar korban seperti orang pingsan kemudian bis masuk terminal Kertonegoro dan dilakukan evakuasi.
"Saat bus sampai di terminal lama, penumpang itu saya bangunkan. Karena sebentar lagi masuk terminal baru dan rumah makan Duta untuk servis makan, tapi tak kunjung sadar," cerita Arif.
Lebih lanjut Arif mengatakan, curiga tak kunjung bangun dan melihat kaki serta tangan membiru, lantas Arif mengevakuasi korban dengan melaporkan petugas di terminal baru.
"Langsung kita laporkan ke petugas terminal, kemudian melaporkan ke Tim Medis dan saat dilakukan pengecekan ternyata korban sudah meninggal dunia," jelasnya.
Dari kejadian tersebut, pihak Satgas Covid 19 terminal beserta Tim Medis langsung menetralisir dengan menyemprotkan Disinfektan di area dalam bus, kemudian penumpang dialihkan menggunakan bus lain untuk melanjutkan perjalanan. Dugaan sementara korban meninggal karena sakit jantung.(Ari)*
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Imam Hairon |
Editor | : |
Komentar & Reaksi