NGAWI - Banyaknya korban berjatuhan akibat kelalaian petani dalam melawan hama tikus dengan menggunakan cara memasang jebakan tikus yang dialiri arus listrik membuat Bupati Ngawi geram.
Terhitung sejak 8 hingga 20 Desember 2020 sudah empat orang petani tewas akibat terkena jebakan tikus yang mereka pasang sendiri.
Selain membuat pihak Kepolisian, Dinas Pertanian, Satpol PP dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) turun tangan. Hal ini juga membuat Bupati Ngawi Budi Sulistyono yang akrab dipanggil Kanang angkat bicara.
"Saya akan memberikan sanksi tegas bagi kades yang lengah jika warganya masih ada yang memasang jebakan tikus beraliran listrik," tegas Kanang.
"Itu jika para petani yang memasang justru atas sepengetahuan kades, yang seperti ini akan kita beri sanksi," kata Kanang kepada awak media.
Kanang mengatakan yang terjadi saat ini banyak petani yang memasang secara diam diam tanpa sepengetahuan kades. Selain itu terkait pembasmian hama tikus, pemerintah juga sudah melakukan sosialisasi dengan cara ramah lingkungan.
"Kita sudah sering melakukan sosialisasi tentang pembasmian hama tikus dengan cara ramah lingkungan, bahkan sudah dilakukan FGD bagaimana solusi basmi hama tikus ini tanpa membahayakan nyawa manusia, tapi ada tanggapan kurang efektif dari petani sehingga memilih menggunakan listrik," imbuhnya.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Forkopimda untuk penanganan serius atas banyaknya korban jiwa. Kapolres, Dandim dan Pemda melalui Instansi terkait semua akan terlibat baik dalam hal sosialisasi, himbauan sampai razia pun juga akan terus dilakukan terhadap petani yang masih nekat memasang jebakan tikus yang dialiri arus listrik," pungkas Kanang.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : |
Komentar & Reaksi