TRENGGALEK - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Trenggalek nampaknya kewalahan dalam pemeliharaan jalan Kabupaten.
Pasalnya dengan panjang jalan Kabupaten 930 kilometer, tahun 2021 ini Dinas Bina Marga hanya diberi anggaran sekitar Rp 84 milyar untuk pemeliharaan jalan.
"Jalan Kabupaten yang harus dilakukan pemeliharaan saat ini sepanjang 930 kilometer," ungkap Ramelan selaku Kepala Dinas PUPR Trenggalek, Kamis (14/1/2021).
Disampaikan Ramelan dengan panjang jalan 930 kilometer itu memang menjadi problem. Karena memerlukan pemeliharaan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Sedangkan anggaran yang diberikan kepada Dinas PUPR tahun ini sebesar Rp 148 milyar, itupun sudah termasuk anggaran untuk bidang pengairan.
"Sedangkan untuk bina marga hanya diberi anggaran Rp 84 milyar, untuk memelihara jalan sepanjang Rp 930 kilometer itu," tutur Ramelan.
Disambung oleh Ramelan, dari Rp 148 milyar untuk Bina Marga dianggarkan Rp 84 milyar, sisanya sebesar Rp 64 milyar digunakan untuk bidang pengairan.
Dengan anggaran tersebut, Bina Marga menganggarkan untuk pemeliharaan jalan di setiap kecamatan diberi sekitar Rp 200 juta.
Mengingat anggaran yang minim Ramelan menyampaikan bahwa untuk konstruksi jalan saat ini tidak menggunakan lapen atau lapisan penetrasi.
"Kita tidak lagi menggunakan lapen, hanya ada tiga pilihan yang digunakan yakni hotmix, Coolmix dan Slurisil," ujarnya.
Ditambahkan Ramelan, karena jika di hitung antara komparasi dan anggaran sepanjang jalan itu jika menggunakan hotmix, Coolmix dan Slurisil dirasa akan lebih awet. Selain itu, kontruksi perbaikan jalan yang dipakai juga harus melihat lokasi dan kondisi tanah.
Masih menurut Ramelan, untuk mencari solusi terkait beban pemeliharaan jalan itu pihaknya saat ini tengah mengajukan tiga titik lokasi jalan untuk pengalihan status.
"Ada sekitar tiga titik jalan Kabupaten yang saat ini sedang diajukan statusnya menjadi jalan Provinsi," ucapnya.
Tiga titik jalan tersebut yakni jalur dari pertigaan kantor Polisi Militer ke Utara sampai perempatan Nirwana hingga tembus ke Bendo.
Lalu juga jalur Karangan - Nglongsor yang di tahun ini juga ada dilakukan perbaikan. Serta jalur pertigaan Widowati menuju jalur Dinas Perikanan sampai pertigaan terminal bus.
"Namun karena terminal bus ini berstatus tipe A, bisa jadi jalur akan dialihkan menjadi jalan Nasional," kata Ramelan menjelaskan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Rudi Yuni |
Editor | : |
Komentar & Reaksi