SUARA INDONESIA

Perayaan Cap Go Meh, Kemenag RI: Klenteng Tuban Jadi Icon Kebersamaan Beragama

Irqam - 28 February 2021 | 13:02 - Dibaca 4.19k kali
Peristiwa Daerah Perayaan Cap Go Meh, Kemenag RI: Klenteng Tuban Jadi Icon Kebersamaan Beragama
Alim Sugiantoro bersama Nizar Ali saat berfoto bersama usai perayaan Cap Go Meh, Minggu (28/02/2021)

TUBAN - Dalam perayaan Cap Go Meh dan penutupan Imlek ke 2572 Kongzili di Tuban di lakukan dengan sederhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Kwan Sing Bio, jalan RE Martadinata, Minggu (28/02/2021).

Dalam acara tersebut di hadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) Nizar Ali, Kepala Pusat Bimbingan dan Pelatihan (Pusbimdik) Konghucu, Wawan Junaedi, Direktur Jenderal Budha, Calyadi, serta tokoh Pemuda Lintas Agama Indonesia. 

Sekjen Kemenag RI, Nizar Ali mengungkapkan, bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya berkunjung ke TITD Kwan Sing Bio. Klenteng Tuban merupakan icon kebersamaan atau keberagaman di Indonesia. 

"Saya mengapresiasi acara ini yang hikmat dan patuh protokol kesehatan, serta semuanya humble ini yang saya rasakan. Ini dalam rangka juga membangun koordinasi antar umat beragama, karena itu seluruh komponen-komponen dikumpulkan, baik dari temen-temen khonghucu, Ansor, KNPI, PP Muhammadiyah, dan lainnya untuk hadir disini," kata NizaNizar Ali kepada suaraindonesia.co.id di Klenteng Tuban, Minggu, (28/02/2021).

Menurutnya, Kelenteng Kwan Sing Bio merupakan warisan budaya yang sudah ada sejak 200 tahun yang silam. Artinya, Klenteng ini bisa dimanfaatkan bersama. Dan ini sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa TITD ini adalah tempat ibadah bersama.

"Jadi Kelenteng Tuban redaksionalnya bukan tempat ibadah Khonghucu, Budha, atau lainnya. Tapi ini adalah milik bersama," jelasnya.

Nizar menambahkan, bahwa terkait kepengurusan Klenteng ini nantinya akan ada musyawarah di level pengurus dan pemerintah secara bersama-sama, yang mempresentasikan TITD.

"Sebenarnya di Keleteng Tuban ini tidak ada konflik, hanya salah paham saja," tegasnya.

Sementara itu Ketua Penilik Demisoner Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban, Alim Sugiantoro mengatakan, dalam perayaan Cap Go Meh yang berlangsung dimasa pandemi ini, diharapkan virus Covid-19 di Indonesia segera berakhir.

"Kita harus bersama-sama mendukung program vaksinasi ini, agar dapat mengurangi penyebaran virus. Ini juga tahunnya adalah Kerbau Logam, jadi harus giat memerangi penyebaran virus Corona secara bersama," harap Alim Sugiantoro.

Alim menganggap, hadirnya Sekjen Kemenag RI dan Pemuda Lintas Agama tersebut dapat dimaknai sebagai selesainya konflik kepengurusan yang terjadi di Klenteng Tuban. 

"Bisa dikatakan hari sudah selesai persoalan di Kelenteng Tuban. Tidak ada tanda daftar Budha atau Khonghucu, semuanya adalah Tri Dharma. Jadi kita harus menghargai itu. Kebersamaan dan keberagaman beragama adalah hikmah bagi kita dan itu untuk negara kita," ujarnya.

Ia menambahkan, dalam perayaan Cap Go Meh ini juga di lakukan pertemuan dengan berbagai pihak, yang nantinya akan di tuangkan dalam surat penyelesaian antara semua agama di Tri Dharma. 

"Kita harus berbangga, karena yang datang di Kelenteng ini seluruh Pemuda Lintas Agama mendukung untuk menyelesaikan persoalan-persoalan ini. Terima kasih kepada semuanya yang sudah mendukung keberagaman agama," tutupnya.

Usai perayaan Cap Go Meh, para tamu kemudian membagikan 1000 paket beras dan masker kepada masing-masing perwakilan dari Pondok Pesantren, Sekolah Luar Biasa (SLB), Panti Asuhan, Rumah Yatim, TPQ, hingga warga kurang mampu disekitar Klenteng Tuban. (Irq/nang) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya