SUARA INDONESIA

Sebanyak 204 SD di Kabupaten Purworejo Terancam Regrouping

Agus Sulistya - 18 March 2021 | 19:03 - Dibaca 2.60k kali
Peristiwa Daerah Sebanyak 204 SD di Kabupaten Purworejo Terancam Regrouping
Suasana pembahasan regrouping di ruang Command Center Kominfo Purworejo

PURWOREJO - Dengan banyaknya sekolah yang mengalami penurunan jumlah siswa membuat Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Purworejo akan meregrouping (menggabungkan) sejumlah Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kabupaten Purworejo.

Hal tersebut dibahas saat kegiatan Forum CVP (Ciritical Voice Point) dengan tema "Kebijakan Regrouping Sekolah Dasar (SD)" yang dilaksanakan secara virtual di ruang Command Center, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (18/03/2021).

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga (Dindikpora) Kabupaten Purworejo, Sukmo Widi Harwanto menjelaskan, sesuai regulasi jumlah SD yang ideal berjumlah 297 SD di Purworejo, namun secara bertahap akan dikaji secara komprehensif, sesuai kondisi dan hasil analisis masing-masing wilayah.

"Salah satu syarat regrouping adalah sekolah yang siswanya kurang dari 120 siswa, berdasarkan data yang ada SD yang jumlah siswanya kurang dari 100 itu berjumlah 204 SD," jelasnya.

Lebih lanjut, Sukmo mengatakan, mulai tahun 2021 akan dilaksanakan regrouping secara bertahap karena akan memperhatikan jarak tempuh dan letak geografis antara sekolah satu dengan sekolah lainnya.

"Dengan kebijakan ini diharapkan nantinya juga akan mendorong guru wiyata bakti untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Selain itu, guru wiyata juga memiliki kesempatan untuk mengikuti sertifikasi guru dan kita akan dorong terus, kalau perlu kita adakan pelatihan-pealtihan agar bisa lulus,” katanya..

Sementara itu, Bupati Purworejo, Agus Bastian mengatakan, kebijakan regrouping SD tersebut karena keberadaan tempat pendidikan yang memiliki jumlah murid sedikit akan menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tidak sehat dan terkadang harus diisi tenaga pengajar yang akan menyerap dana operasional BOS.

"Pengeluaran dan operasional sekolah juga menjadi berat, karena pendapatan pendidikan dari BOS tergantung dari jumlah siswa. Saya menyadari, tentu ada sebagian masyarakat yang mungkin merasa kecewa dan merasa perlu mempertahankan SD yang sudah ada di desanya, namun semua pihak perlu untuk memikirkan kepentingan yang lebih luas dan jangka panjang bagi anak-anak kita sendiri nantinya,” pungkas Bupati.

Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Purworejo Agus Bastian, Sekda Purworejo Said Romadhon, Kepala Dindikpora Kabupaten Purworejo Sukmo Widi Harwanto dan sejumlah pejabat terkait. (Widarto)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Agus Sulistya
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV