Madiun - Berbagai cara terus dilakukan Pemerintah Kota Madiun guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Seperti halnya yang dilakukan Wali Kota Madiun melalui Kelurahan Nambangan Lor yang memanfaatkan lahan milik Pemkot di pinggir Sungai Bantaran untuk dijadikan kampung tematik.
Kepala Kelurahan Nambangan Lor Slamet mengatakan, bahwa langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk intruksi Pemkot untuk peningkatan perekonomian warga masyarakat.
"Untuk jualan UMKM, kalau dihari minggu di gunakan warga dan ibu PKK senam," katanya.
Lebih lanjut, saat di singgung sumber dana yang digunakan, Slamet menjelaskan jika pembangunan yang di kerjakan secara swakelola tersebut menghabiskan dana lebih dari Rp 500 juta.
"Ada dua, satu dari Dana Intensif Daerah (DID) sebesar Rp 261 juta untuk pembelian lapak utama, gazebo, payung dan green house. Sedangkan dari Perkim Rp 250 juta untuk pacingisasi," jelasnya.
Sementara itu, dari isu yang beredar dikalangan masyarakat sekitar terkait sumber dana yang sempat diendus oleh pihak terkait, Kepala Kelurahan Nambangan Lor menyatakan jika semua itu tidak benar.
"Bahkan ada dari Tim Kejaksaan yang melakukan pendampingan," ungkapnya.
Sebagai bahan informasi Pemerintah Kota Madiun melalui Kelurahan Nambangan Lor membangun Kampung Tematik yang diharapkan bisa menciptakan bersih, indah dan nyaman. Mengingat keberadaan kampung tematik tersebut suatu langkah untuk menciptakan Smart City. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Moh.Sukron |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi