SUARA INDONESIA

Dukung KPK Usut Korupsi PDAM Giri Tirta Gresik

Syaifuddin Anam - 08 April 2021 | 18:04 - Dibaca 1.52k kali
Peristiwa Daerah Dukung KPK Usut Korupsi PDAM Giri Tirta Gresik
Puluhan warga melakukan aksi di depan Kantor Perumda Giri Tirta Gresik

GRESIK - Pasca didatangi penyidik KPK, kantor Perumda Giri Tirta Gresik, didemo puluhan warga. Mereka mendukung KPK mengusut tuntas korupsi di tubuh PDAM Giri Tirta.

Kordinator aksi Safiudin mengatakan, dugaan korupsi yang dilakukan mantan dirut lama harus segera dituntaskan sampai ke akar-akarnya.

Pihaknya mendukung langkah KPK membongkar semua oknum yang terlibat menerima aliran dana investasi itu. 

"Pelaku korupsi di Kabupaten Gresik harus dihukum seberat-beratnya," kata Udin sapaan akrabnya, Kamis (8/4/2021).

Dia menyebut, pelaku koruptor telah merugikan masyarakat. Warga selalu menjadi korban. Pelayanan yang tidak maksimal. Air selalu macet dan keruh.

Dirinya menuding, Perumda Giri Tirta lebih mementingkan pihak pemodal. Pelayanan ke industri dan mal berjalan dengan baik.

Pelayanan kepada masyarakat tidak dimaksimalkan. Mulai dari persoalan mampet hingga air keruh. "Selama ini PDAM Giri Tirta lebih mementingkan pemodal daripada masyarakat," tudingnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perumda Giri Tirta Gresik, Siti Aminatus Zariyah mengaku, turunnya KPK soal dugaan korupsi di lingkungan PDAM menjadi evaluasi kinerjanya kedepan.

Dia menyebut, KPK memang tengah menyelidiki dugaan korupsi investasi PT Dewata senilai Rp 47 miliar dan PT Drupadi 86 miliar. Total anggaran investasi sebesar Rp 133 miliar.

Meski demikian, proyek tersebut sudah dinikmati oleh masyarakat. Sebelumnya produksi 450 liter per detik. Kemudian tambah 100 liter. Itu sangat bermanfaat bagi masyarakat di wilayah tengah sampai selatan. Termasuk di perkotaan. 

"Itu air berasal dari Kali Surabaya," kata Risa usai didatangi puluhan pendemo.

Risa membatah jika pelayanan air hanya memprioritaskan kepada pihak pemodal. Seperti industri dan mal. "Tidak benar itu, secara presentasi sebanyak 82% untuk rumah tangga dan industri hanya 12%," dalihnya.

Adanya aliran air yang mampet kepada pelanggan rumah tangga, Risa berdalih hal itu ditengarai ada beberapa persoalan. "Salah satunya ada masalah di jaringan airnya. Tapi kami berusaha bergerak cepat terus berbenah," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syaifuddin Anam
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya