SURABAYA - Meski Hari Raya Idul Fitri masih menyisakan kurang lebih dua minggu lagi, tapi imbauan tentang pelaksanaan sholat id mulai diserukan.
Salah satu yang telah mengeluarkan imbauan sholat id, ialah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim).
Melalui surat bernomor 911/PW/A-1/L/IV/2021, PWNU Jatim berharap warga NU yang berada di kawasan zona merah (darurat) Covid-19, diminta tidak melaksanakan sholat id secara berjamaah.
"Pokoknya yang khawatir terjadi penularan. Mohon warga NU yang ingin mengadakan mohon berkoordinasi dengan satgasnya," kata Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar saat dihubungi suaraindonesia.co.id, Rabu (28/4/2021).
Ia pun mengaku telah memberikan rumusan kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten/kota se-Jatim dalam menerapkan skema pelaksanaan sholat id di tengah pandemi.
"Kemarin kita rapat zoom, mereka (PCNU, red) sudah tahu, di kabupaten ini harus berbuat apa, yang di kabupaten ini, di kecamatan ini, di kawasan ini harus bagaimana, mereka sudah tahu," jelasnya.
Pria yang juga pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang, Jawa Timur ini, memberikan sedikit gambaran mengenai rumusan yang dimaksud.
Misalnya, di salah satu kawasan masih berstatus kuning atau oranye, maka sholat id bisa dilaksanakan dengan memakai langgar atau musholla setempat.
Namun, ada pembatasan jumlah jamaah. Tidak seperti sholat id yang dilakukan di lapangan terbuka yang jumlah jamaahnya bisa mencapai ribuan.
"Lalu yang di zona kuning kayak begitu, bisa jadi sholat id nya terbagi sehingga enggak ramai-ramai nemen (banget). Langgar-langgar (musholla, red) dipakai, yan isinya paling hanya 15 atau 10 atau 20 orang, enggak terjadi kerumunan," terangnya.
Berbeda lagi di satu kawasan tersebut berstatus zona merah Covid-19. Ia menyarankan alangkah baiknya tidak memaksakan untuk menggelar sholat id berjamaah.
"Kalau merah benar dan di situ banyak korban, mohon-mohon dengan sangat (sholat id, red) di rumah. Sehingga mereka tetap hati-hati itu lebih baik, daripada dipaksakan," pesannya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi