TUBAN - Berbicara tentang industrialisasi di Kabupaten Tuban, menjadi ancaman atau peluang, anggota Komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) menyinggung persoalan investasi dalam industrialisasi yang ada di Kabupaten Tuban.
Anggota DPR RI Komisi III, Fraksi Partai Demokrat, Didik Mukrianto menjelaskan, saat berdiskusi dengan pergerakan mahasiswa terkait dengan industrialisasi menjadi ancaman atau peluang di Kabupaten Tuban, Senin (3/5/2021).
"Salah satu aspirasi yang saya perjuangkan di DPR, tentu apapun yang terjadi saya sampaikan ke teman pergerakan bahwa munculnya investasi danbbesarnya industrialisasi kedepan akan menjadi sebuah peluang besar atau menjadikan Tuban lepas landas," ungkap Didik Mukrianto kepada suaraindonesia.co.id.
Dikik Mukrianto juga menambahkan, jika hal itu menjadi tantangan, maka generasinya harus menyiapkan tantangan tersebut untuk membawa Kabupaten Tuban lebih maju.
"Pada tahun 2020, Kabupaten Tuban menunjukkan predikat kelima kemiskinan tingkat Jawa Timur, sehingga kami berharap munculnya investasi ini tidak seperti investasi tahun lalu," imbuhnya.
Masih dikatakan lebih lanjut, kemiskinan di Kabupaten Tuban ini juga termasuk misi yang harus dilakukan kedepan. Maka dari itu, Didik berharap kedepan munculnya investasi besar di Kabupaten Tuban dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Maka dengan investasi yang besar di industri Tuban ini seiring berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat itu," terang Didik Mukrianto.
Selain itu, DM sapaan akrabnya ini merasa senang, karena bisa bernostalgia dengan mahasiswa dari pergerakan. Menurutnya Ide dan gagasan, cara kritis mahasiswa sekarang bisa membuka wawasan kaula muda terkait dengan kondisi investasi, terkait dengan buruh, dan industrialisasi.
"Sebetulnya banyak cara untuk menyampaikan aspirasi, bisa berupa unjuk rasa dijalanan, dalam perjuangan ada yang berbasis diskusi kritis, diskusi dialog kemudian disalurkan kepada sumber-sumber kebijakan yang penting," ungkapnya.
DM juga berharap agar mahasiswa atau pemuda ini terus kritis dan selalu update perkembangan, sehingga apa yang diperjuangkan ini seiring dengah hasil yang dicapai.
"Terus jaga kekritisan, terus objektif, rasional dan tidak boleh berhenti didalam moral, tentu adik - adik ini juga harus beradaptasi mengupdate seluruh perkembangan agar tidak tertinggal," pungkasnya. (Diah/Nang).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi