TUBAN - Kemacetan dan antrean kendaraan bermotor terlihat di jembatan Simo-Glendeng, Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Penyebab kemacetan tersebut dipicu oleh kerusakan jembatan penghubung Bojonegoro-Tuban yang tak kunjung ada perbaikan.
Jembatan itu longsor pada sisi utara akibat tergerus aliran Sungai Bengawan Solo yang deras pada November 2020 lalu. Sejak itu, belum ada jalan permanen yang dibangun kembali oleh pemerintah. Saat ini yang dapat digunakan oleh masyarakat hanya jembatan sementara yang hanya mampu dilintasi kendaraan roda dua.
Selain hanya untuk roda dua, jembatan sementara tersebut hanya memiliki akses satu arah, sehingga para pengendara harus bergantian untuk melintas.
Tak jarang pengendara motor juga saling serobot, imbasnya penumpukan kendaraan roda dua dan kemacetan di sisi utara maupun selatan, bahkan banyaknya kendaraan menumpuk sempat mengakibatkan akses tersebut lumpuh.
Anas (25) salah seorang warga Desa Prambontergayang, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban ini mengaku sudah 15 menit terjebak macet di jembatan Simo-Glendeng.
"Saya sudah 15 menit terjebak macet. Kendaraannya banyak, jadi lewatnya harus bergantian. Rencananya saya mau silaturahmi ke orang tua yang ada di Kapas Bojonegoro, karena kebetulan ini adalah momen lebaran," ungkap Nasir kepada suaraindonesia.co.id, Jumat (14/05/2021).
Anas juga berharap jembatan Simo-Glendeng segera diperbaiki, karena menurutnya jembatan tersebut merupakan akses terdekat masyarakat Tuban yang akan melakukan mobilitas ke Bojonegoro, bagitupun sebaliknya.
"Mohon kiranya pemerintah segera cepat memperbaiki, mau sampai kapan kita bermacet-macetan kayak gini. Jembatan ini juga berbahaya bagi pengendara, tadi saja ada yang jatuh perempuan," keluhnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Argo Budi Sarwono mengatakan, bahwa memang sempat terjadi semacam kepadatan kendaraan karena dari arah Tuban dan Bojonegoro sama-sama ingin masuk, sedangkan jalannya sempit.
"Kepadatan kendaraan ini laksana fenomena jam pasir. Tadi saya konfirmasi ke Kabagops, bahwa sudah koordinasi dengan pihak Bojonegoro maupun Tuban sepakat untuk jalan tersebut ditutup sementara," ucap AKP Argo Budi Sarwono ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Menurutnya, penutup ini dilakukan untuk menghindari penumpukan kendaraan di area jembatan. Sementara jembatan ini belum sempurna pasca adanya rentak pada bagian sayap jembatan.
"Jembatan Simo-Glendeng ini akan dibuka kembali hari senin, dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua," pungkasnya. (Irq/Nang).
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M. Efendi |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi